fbpx
OPINI  

BANGKLEYAN-JATI : CERITA KEMEWAHAN DARI UJUNG SELATAN KOTA MUSTIKA

Bangkleyan kec. Jati Blora
BANGKLEYAN JATI BLORA
Kayu Jati merupakan simbol kemewahan merupakan komoditas utama desa Bangkleyan-Jati

 

Bangkleyan-Jati (09.07.2016) Kayu Jati (Tectona grandis l.f) banyak tumbuh di hampir separuh luas wilayah Kabupaten Blora. Kayu ini dikenal sebagai simbol kemewahan oleh pasar mebel dunia. Dari masa penjelajahan samudera abad XVI sampai saat ini, pesona dan kharisma kayu Jati sebagai kayu mewah seolah tidak pernah terkikis digerus zaman.

Desa Bangkleyan, ujung selatan kecamatan Jati memiliki persediaan kayu mewah ini dengan jumlah yang melimpah. Kayu-kayu mewah ini dipelihara oleh Perhutani dengan pemeliharaan yang intensif. Pasca panen, kayu disimpan di Tempat Penimbunan Kayu (TPK) dengan pengawasan yang ketat. Pasalnya, kayu Jati memiliki nilai ekonomi yang tinggi sehingga cukup menggiurkan bagi para pencuri kayu.

Masyarakat lokal sendiri banyak mendapatkan berkah dari melimpahnya jumlah kayu Jati. Bagi masyarakat sekitar hutan, ranting-ranting kayu Jati dikumpulkan untuk dijual kembali sebagai rencek (kayu bakar). Sedangkan bagi para seniman lokal, membeli gembol (akar pohon Jati) dan mengolahnya menjadi berbagai benda seni merupakan kegiatan ekonomi yang menguntungkan.

Bloranews.com mengunjungi Bangkleyan untuk melihat lebih dekat hutan Jati di ujung selatan Kabupaten Blora ini. Desa Bangkleyan berjarak sekitar lima belas kilometer dari pasar Doplang. Akses jalan menuju Bangkleyan sebagian besar telah diaspal sehingga nyaman untuk dilintasi, kecuali beberapa kilometer di tengah hutan. Namun, di kiri-kanan

jalan yang rusak ditengah hutan telah disediakan material pembangunan jalan yang kemungkinan akan segera digunakan untuk memperbaiki jalan tengah hutan yang rusak.

Secara umum desa Bangkleyan memiliki tingkat pembangunan infrastruktur yang sama dengan desa-desa lain di Kecamatan Jati. Hanya saja, jalan-jalan penghubung antar dukuh membutuhkan perbaikan lebih lanjut. Dengan pembangunan akses jalan antar dukuh tersebut, potensi kegiatan ekonomi masyarakat akan meningkat [.]

Reporter  : Tri Puji Purnomo

Foto      : Az Zulfa