fbpx

DIGUYUR HUJAN, PESERTA PAB SAKA WANABAKTI TETAP CERIA

Peserta PAB Saka Wanabakti Blora makan siang bersama dengan alas makan daun jati di Cemoro 7 Greneng Tunjungan, Sabtu (18/11).

Tunjungan –  Seperti yang diperkirakan sebelumnya, peserta kemah PAB (Penerimaan Anggota Baru)  benar-benar diguyur hujan pada hari pertama kegiatan, Jumat (17/11) malam. Peserta pun mengungsi dan menginap di lokasi yang telah ditentukan sebelumnya.

 

Peserta PAB Saka Wanabakti Blora makan siang bersama dengan alas makan daun jati di Cemoro 7 Greneng Tunjungan, Sabtu (18/11).

 

“Jika terjadi hujan deras, panitia telah mempersiapkan langkah antisipatif. Yaitu, dengan merapat ke rumah dinas LMDH terdekat. Bahkan, kita telah berkoordinasi dengan kepala desa setempat untuk menggunakan rumah warga sekitar sebagai tempat menginap sementara,” jelas Pengurus Saka Wanabakti Samuel Sem Manayang, Jumat siang.

Meski diguyur hujan, hal ini tidak membuat langkah para peserta mundur walau sejengkal. Kegiatan tetap dilanjutkan dengan persiapan penjelajahan hari Sabtu (18/11) pagi. Peserta dengan didampingi para pembina senior melakukan pengecekan terhadap kelengkapan yang dibutuhkan dalam penjelajahan.

“Kita mulai penjelajahan pada Sabtu pagi. Penjelajahan berlangsung sampai siang hari dilanjutkan makan siang dan istirahat sejenak. Usai istirahat, peserta mengikuti latihan P3K dan Outbond. Setelah makan sore, kegiatan dilanjutkan dengan api unggun dan pentas seni,” jelas Pembina Saka Wanabakti Blora, Cipto Dwi Utomo usai kegiatan, Minggu (19/11).

Minggu pagi, peserta kembali digembleng untuk memiliki jiwa korsa dan cinta alam. Dalam setiap jam makan, peserta diwajibkan makan bersama di satu tempat dengan alas makan daun jati. Bahkan, dilaksanakan semacam upacara singkat yang dipimpin oleh senior Saka Wanabakti Blora.

“Makan bersama seperti ini untuk menumbuhkan jiwa korsa. Para peserta juga diwajibkan memasak makanan mereka sendiri. Usai sarapan, kita bersama membuat taman di kawasan Cemoro 7 Greneng Tunjungan. Intinya mereka ditempa secara mental dan fisik untuk menumbuhkan kedisiplinan, jiwa korsa dan cinta alam,” pungkas Cipto.

Reporter : Solihati Suraban / Saka Wanabakti