fbpx

DOLOG, PULEDAGEL : CERITA MBAH GUNDAM SANG LURAH PERTAMA

pertanian puledagel jepon
lahan pertanian puledagel

Dolog, Puledagel ( 16/04/2016 ) Pada masa lalu, jabatan kepala desa merupakan salah satu jabatan yang sangat tinggi bagi masyarakat pribumi. Di Kabupaten Blora terdapat banyak kepala desa pada masa lalu yang memiliki ilmu tata pemerintahan yang tinggi sekaligus ilmu kanuragan yang mencengangkan. Kemampuan untuk mengelola segala potensi desa merupakan salah satu kemampuan kepala desa pada masa lalu, tak heran nama – nama kepala desa tersebut tetap dikenang sekalipun jaman telah berganti.

 

 pertanian puledagel jepon
Lahan pertanian puledagel

 

Salah satu kepala desa yang memiliki kemapuan – kemampuan tersebut adalah kepala desa Dolog, Puledagel Kecamatan Jepon pertama, Mbah Gundam putra Rasiban. Salah satu penerus keturunan Mbah Gundam adalah Kyai Muhammad Sujono Asrori ( 56 ), saat ini masih tinggal di desa Dolog, Puledagel Kecamatan Jepon. Menurut Kyai Asrori, secara garis darah Mbah Gundam masih memiliki garis darah dengan salah satu bupati Blitar pada masa lalu. Keterikatan garis darah inilah yang membuat Mbah Gundam piawai dalam menjalankan roda pemerintahan di Desa Dolog, Puledagel saat itu.

 

balai desa puledagel kec jepon kab Blora
Balai desa puledagel kec jepon

 

Kyai Asrori merupakan salah satu keturunan Mbah Gundam dari garis ibu. Urutannya adalah sebagai berikut. Salah seorang bupati Blitar pada masa lalu memiliki putra yang bernama Gundam, kemudian disebut Mbah Gundam. Ketika telah menginjak dewasa, Mbah Gundam kemudian menikah dengan Khusniyah putri Rasiyani, seorang Jepara.  dari pernikahan ini, Mbah Gundam tidak dikaruniai putra, akhirnya pasangan ini mengangkat seorang anak yang bernama Madirono. Ketika telah dewasa, Madirono kemudian menikah dan memiliki tiga orang anak, masing – masing bernama Sugih, Koyo dan Mangil.Koyo, seiring berjalannya waktu kemudian memiliki putra dan putri. Salah satunya adalah Suwarni, wanita ini adalah ibu Kyai Asrori sendiri.

 

K Muhammad asrori puledagel jepon blora
Kyai Muhammad Asrori ketika wawancara dengan reporter bloranews.com

 

Kyai Asrori memiliki nama kecil Sujono, nama Sujono ini kerap berarti khawatir namun nama Sujono pada Kyai Asrori ini bermula dari harapan para tetua Kecamatan Jepon agar setiap keinginan  ( seja : jawa ) pada sang jabang bayi selalu dikabulkan oleh Tuhan yang Maha Kuasa ( dikabulkan : ana : ada ) . Sehingga gabungan dari dua kata tersebut menjadi Sujono ( Seja ditambah Ana : Sujana / Sujono ).

Sebelum Kyai Asrori membuka kisah tentang Mbah Gundam dan segala kelebihannya, terlebih dahulu Kyai Asrori menceritakan tentang proses pemuliaan keramat ( makam ) Mbah Gundam di Dolog, Puledagel beberapa puluh tahun yang lalu.

Pada mulanya, keramat ( makam ) Mbah Gundam hanya berupa dua gundukan tanah yang penuh dengan rerumputan dan tetumbuhan liar. Tidak banyak yang berziarah, hanya Kyai Asrori dan beberapa muridnya saja yang rutin mengunjungi makam itu. Sampai suatu hari, dalam keadaan penghidupan yang berat Kyai Asrori didatangi oleh Mbah Gundam sendiri dalam mimpinya. Dalam mimpi tersebut Mbah Gundam berkata bahwa dalam waktu dekat Kyai Asrori akan mendapatkan penghidupan yang lebih baik karena akan menggarap sawah yang luas. Benar saja, dalam hitungan hari Kyai Asrori kemudian dipercaya untuk mengerjakan lahan pertanian oleh pemilik lahan tidak jauh dari tempat tinggal beliau. Setelah beliau ( Kyai Asrori ) selidiki, ternyata lahan pertanian tersebut merupakan bengkok ( lahan pertanian yang dikerjakan oleh perangkat desa ) kepunyaan Mbah Gundam pada masa lalu.

 

mbah Gundam sesepuh desa pule dagel
Makam/kramat mbah Gundam

 

Dari peristiwa inilah kemudian muncul kepercayaan pada Kyai Asrori bahwa Mbah Gundam merupakan salah satu leluhurnya yang memiliki kemampuan kanuragan yang tinggi. Dengan peristiwa ini terbukti pula salah satu unen – unen ( pepatah ) masyarakat Jawa bahwa “ harta kekayaan leluhur akan diwariskan kepada para cucunya, sekalipun telah berpindah tangan ratusan kali”.

Reporter          : Amin Mahrus S.

Fotografer        : Az Zulfa