fbpx

IN MEMORIAM BUDI BENCE SUSANTO, PENDIRI BLOVESO DAN SENIMAN RENDAH HATI

Blora –  Kabar duka menimpa dunia seni Blora. Salah satu seniman terbaik Blora Budi Bence Susanto meninggal dunia dalam kecelakaan tunggal di kawasan Babat Lamongan, Minggu (05/11). Tak lama, ucapan bela sungkawa dari sejumlah seniman dan masyarakat Blora mengiringi kepergian seniman rendah hati ini.

 

Pendiri Bloveso dan Seniman Blora Budi Bence Susanto meninggal dalam usia 44 tahun, Minggu (05/11).

 

Ketua KSB (Komunitas Seni Budaya) Blora Catur, melalui akun facebooknya Catoer Gascoigne menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas meninggalnya Budi Bence Santoso. “Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, telah berpulang ke Rahmatullah sahabat kami Budi Bence Susanto. Semoga diterima amal ibadahnya dan diampuni dosa-dosanya,” tulis Catur dalam linimasanya.

Salah satu personel D’Lima Akustik Wahyu Budi Wibowo tidak bisa melupakan sebuah pengalaman bersama almarhun. Cak Itonk, sapaan akrab Wahyu Budi Wibowo juga mengingat pesan terakhir dari almarhum yang disampaikan kepadanya.

“Almarhum membantu kita menyelesaikan album kompilasi Satu Untuk Blora. Mas Budi mengerahkan tenaga dan pikirannya untuk menyelesaikan album itu tanpa pernah mengeluh sedikit pun, pure untuk seni,” ucap Cak Itonk, Minggu (05/11).

Dalam ingatan Cak Itonk, Budi Bence Susanto adalah sosok seniman yang totalitasnya tak diragukan lagi. Almarhum juga merupakan dokumentator berbagai kegiatan seni dan budaya yang diselenggarakan di Blora.

Rasa kehilangan juga menimpa komunitas vespa pertama dan terbesar di Blora, Bloveso (Blora Vespa Owners). Hal ini diungkapkan salah satu pendiri Bloveso Sulistiono, akrab dipanggil Nono. “Saya dan mas Budi Bence Susanto mencetuskan nama Bloveso pada 10 November tahun 2000,” jelas Nono.

Almarhum dimakamkan di pemakaman umum Desa Ngelobener Jepon siang tadi. Puluhan karangan bunga dan ratusan pelayat mengiringi pemakaman itu.

Reporter : Fawaidi M