fbpx

KYAI NOOR HAMID WADU WAFAT, NU BLORA KEMBALI BERDUKA

Prosesi pemakaman Kyai Noor Hamid di pemakaman umum Ronggolawe Wadu Kecamatan Kedungtuban, Senin (16/07).

Kedungtuban – Warga nahdliyyin Blora kembali dikejutkan dengan berpulangnya seorang tokoh panutan. KH Noor Hamid, yang merupakan pengasuh Pesantren Assalam Wadu Kedungtuban berpulang dalam usia 85 tahun setelah menjalani perawatan intensif di RS PKU Muhammadiyah Cepu.

Berdasarkan informasi yang dihimpun tim Bloranews.com, Kyai Noor Hamid menghembuskan nafas terakhir pada kemarin (15/07) sekitar pukul 23.30 WIB. Tidak ada catatan penyakit serius yang pernah diderita kyai sepuh ini.

 

Prosesi pemakaman Kyai Noor Hamid di pemakaman umum Ronggolawe Wadu Kecamatan Kedungtuban, Senin (16/07).

 

Sebagai figur pendidik, Kyai Noor Hamid dikenal sebagai sosok yang tak kenal lelah berjuang dalam dunia pendidikan, baik pendidikan keagamaan maupun pendidikan umum. Kiprahnya ini terukir jelas dengan banyaknya lulusan pesantren Assalam yang diasuhnya.

“Kyai Noor Hamid juga merupakan tokoh sentral di Yayasan Kartayudha Kedungtuban yang menaungi MI Assalam 1 dan Assalam 2, MTs Kartayudha dan MA Kartayudha,” terang Nizar (25), salah satu lulusan MA Kartayudha Kedungtuban.

Sebagai penghormatan terakhir, Rois Syuriah NU Blora KH Muhammad Ma’shum Fathoni menyampaikan khotbah pemberangkatan jenazah kyai sepuh ini. Sedangkan talqin dibacakan oleh tokoh agama setempat, Kyai Fatkhurrohman.

Ketua NU Blora, M Fattah, melalui Sekretaris NU Kabupaten Blora Yunus Bakhtiyar menyampaikan ucapan bela sungkawa yang mendalam. Menurutnya, perjalanan NU Blora tak bisa dilepaskan dari sosok Kyai Noor Hamid.

“Kyai Noor Hamid Wadu menjadi Mustasyar NU Blora dalam beberapa periode terakhir. Beliau telah berjuang sejak usia muda. Semoga Kyai Noor Hamid khusnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran,” tutur Yunus.

Kyai Noor Hamid dikebumikan di pemakaman umum Ronggolawe, Desa Wadu Kecamatan Kedungtuban siang ini. Ribuan peziarah mengiringi Kyai Noor Hamid menuju peristirahatan terakhir.

 

Reporter : Ajir