fbpx

LEBIH DEKAT DENGAN OLAHRAGA WALL CLIMBING DI BLORA

LEBIH DEKAT DENGAN OLAHRAGA WALL CLIMBING DI BLORA
Dibutuhkan otot kaki, tangan dan perut yang kuat dalam olah raga Wall Climbing. Foto : Bloranews

Blora – Wall Climbing (panjat dinding) makin banyak diminati dewasa ini. Dari anak-anak di sekolah dasar, sampai para mahasiswa di perguruan tinggi. Beberapa mengikuti olah raga ini untuk menyalurkan adrenalin yang memuncak, sebagian yang lain karena menyukai tantangan menaklukan ketinggian. Olah raga ini membutuhkan otot kaki, tangan dan perut yang kuat. Sehingga, pemanasan sebelum melakukan Wall Climbing menjadi ritual yang harus dijalani para penakluk ketinggian itu.

 

LEBIH DEKAT DENGAN OLAHRAGA WALL CLIMBING DI BLORA
Dibutuhkan otot kaki, tangan dan perut yang kuat dalam olah raga Wall Climbing. Foto : Bloranews

 

Febri, mahasiswi Poltekkes Kemenkes Semarang kampus IV Blora mengaku dibutuhkan lebih dari sekedar berlatih rutin untuk melakukan olah raga ini. “Butuh nyali, kecermatan dan pantang menyerah.” ujarnya. Febri menekuni kegiatan Wall Climbing sejak dia bergabung dengan komunitas Mapala (Mahasiswa Pecinta Alam) Sabdapala Poltekkes.

Dalam latihan Wall Climbing yang dilakukannya, Febri dilatih oleh Yudi, guru olah raga di SLB (Sekolah Luar Biasa) Negeri Jepon. Mulai dari pemanasan sampai teknik melakukan Wall Climbing yang benar sehingga meminimalisir cedera yang terjadi.

“Sebelum mulai memanjat, terlebih dahulu harus lari-lari kecil agar otot kaki menjadi lentur dan kuat. Selanjutnya, melakukan pull up agar otot tangan menjadi kuat. Dalam Wall Climbing, cengkeraman tangan menjadi senjata utama pemanjat. Terakhir, sit up agar tidak terjadi keram pada otot perut. Pemanasan penting dilakukan untuk meminimalisir cedera” kata Yudi [.]

Reporter : Alifiyanto Adhi P.