fbpx

PEMKAB BLORA GALAKKAN GERAKAN TANAM BUAH

Gerakan Tanam Buah
Gerakan Tanam Buah Foto : Humas Protokol Setda Blora

Blora –  Pemerintah Kabupaten Blora pada hari Senin (20/3/2017) melaksanakan Gerakan Tanam Buah serentak yang dilaksanakan secara simbolis di Desa Tempuran Kecamatan Blora. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Bupati Djoko Nugroho serta didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Ir. Reni Miharti M.Agr Bus, Camat Blora Kota Sarmidi dan forkopimcam.

 

Gerakan Tanam Buah
Gerakan Tanam Buah Foto : Humas Protokol Setda Blora

 

Berlangsung di tengah hamparan kebun buah jambu kristal yang sudah ditanam sejak tahun 2016 kemarin, Bupati mempersilahkan perwakilan kelompok tani untuk menanam bibit jambu kristal secara bersama-sama untuk perluasan.

Diantaranya hadir perwakilan 5 kelompok tani yakni Poktan Karya Tani Makmur dari Desa Gadu Kecamatan Sambong, Poktan Srimulyo dari Desa Srigading Kecamatan Ngawen, Poktan Ngudi Rahayu 2 dari Desa Tempuran Kecamatan Blora Kota, Poktan Tunjungsari dari Desa Tunjungan Kecamatan Tunjungan dan Poktan Wana Barokah Desa Gempol Kecamatan Jati.

Tidak hanya melakukan penanaman jambu di lokasi, masing-masing kelompok tani juga diberikan bantuan bibit tanaman sejumlah 1900 batang yang terdiri dari berbagai jenis tanaman buah. Poktan Karya Tani Makmur dari Desa Gadu menerima bantuan 150 batang bibit kelengkeng dan 300 batang bibit pisang, Poktan Srimulyo dari Desa Srigading menerima bantuan 100 batang bibit durian dan 100 batang bibit alpukat.

Sementara itu Poktan Ngudi Rahayu 2 dari Desa Tempuran menerima bantuan 600 bibit pisang dan 300 batang bibit jambu kristal. Lantas Poktan Tunjungsari dari Desa Tunjungan menerima bantuan 100 batang bibit pohon matoa, dan Poktan Wana Barokah Desa Gempol menerima bantuan 150 batang bibit alpukat dan 100 batang bibit jeruk trigas.

“Tolong semua bibit tanaman yang kita bagikan untuk ditanam dan dirawat sebaik mungkin. Menanam tanaman buah itu harus dirawat seperti halnya kita merawat anak. Tanaman juga perlu perawatan dan perhatian agar bisa berbuah dengan baik. Jika ada kendala, segera konsultasikan dengan petugas penyuluh pertanian terdekat. Saya ingin Blora yang dahulunya terkesan gersang karena didominasi jati, kini harus bisa menjadi pusat komoditas hortikultura,” ujar Bupati.

Khusus untuk Poktan Ngudi Rahayu 2 dari Desa Tempuran, Bupati berpesan agar semua bibit tanaman bisa ditanam dan harus sukses berbuah. “Daerah Tempuran ini kaya air dengan waduk yang begitu besar. Jenengan semua harus bisa memanfaatkan air tersebut untuk pertanian. Jangan kalah dengan petani di Desa Tanggel Kecamatan Randublatung yang sudah lama terkenal sukses berbudidaya jeruk siam. Padahal wilayahnya ada di tengah hutan dan sulit air saat kemarau tiba,” lanjut Bupati.

Sedangkan untuk wilayah yang kering, ia mempersilahkan kelompok tani untuk mengajukan bantuan pembangunan sumur air tanah kepada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan. “Ini tugasnya Kepala UPTD Pertanian untuk melakukan pendampingan kelompom tani agar bisa menyusun proposal pengajuan bantuan sumur air tanah,” tegasnya.

Adapun Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Ir. Reni Miharti M.Agr Bus menjelaskan kepada petani, agar tidak kelamaan menunggu masa panen buah-buahan dipersilahkan melaksanakan sistem tumpangsari. Ia mencontohkan kebun jeruk di Tanggel yang berbuah setelah 3 tahun ditanam. Sambil menunggu jeruk berbuah dan panen, petani disana melakukan tumpang sari dengan menanam cabai merah, terong dan sayuran lainnya diantara pohon jeruk. Sehingga walaupun belum mendapatkan hasil dari jeruknya. Sudah bisa merasakan panen cabai, terong dan lainnya.

Usai penyerahan bantuan bibit tanaman buah, seluruh perwakilan kelompok tani bersama Bupati dan seluruh tamu undangan dipersilahkan mengikuti panen perdana buah jambu kristal di lahan milik Pak Taki yang dijadikan lokasi kegiatan.

Untuk diketahui, beberapa tahun terakhir memang Blora terus menggalakkan pengembangan tanaman hortikultura. Berbagai buah terus ditanam, dan diantaranya yang berhasil adalah kelengkeng, durian, jambru kristal, jeruk siam dan buah naga. Sehingga kedepannya petani tidak hanya mengandalkan tanaman pangan padi dan jagung dalam menjalankan pertaniannya. (Tim Berita Humas Protokol Setda Blora) ​