fbpx

PENGRAJIN BATA MERAH SENDANGMULYO NGAWEN MENUAI UNTUNG DI MUSIM KEMARAU

pengrajin batu bata
Tarmini (30), pengrajin bata merah Desa Sendangsari Ngawen

Ngawen – Bagi sebagian besar penduduk Kabupaten Blora, kemarau menjadi bencana tahunan yang cukup mengkhawatirkan. Kekurangan air bersih, rawan kebakaran hutan dan sejumlah dampak kemarau lainnya menjadi sumber kekhawatiran warga. Namun, tidak demikian dengan para pengrajin bata merah di Desa Sendangmulyo Ngawen, kemarau justru membuat keuntungan mereka meningkat.

 

Tarmini (30), pengrajin bata merah Desa Sendang mulyo Ngawen

 

Tarmini (30), pengrajin bata merah dari Desa Sendangmulyo bersyukur dengan kondisi cuaca beberapa bulan terakhir. Cuaca yang panas membuat penjemuran bata mentah menjadi lebih cepat. Sehingga, produksi bata merah bisa meningkat dan memenuhi permintaan pasar.

“Produksi bata per minggu biasanya hanya mampu membuat 1200 sampai 1800 keping saja. Cuaca yang panas akhir-akhir ini membuat produksi meningkat sampai 3000 bahkan mecapai 6000 keping bata per minggu. Ini karena proses pengeringan yang cepat sehingga produksi meningkat,” ujar Tarmini, Selasa (05/09).

Tarmini menambahkan, jumlah bata yang dihasilkan di tempat pembuatan bata miliknya juga mengalami peningkatan. Di hari biasa, Tarmini hanya mampu membuat 200 sampai 300 keping bata per hari tapi cuaca yang panas akhir-akhir ini membuat produksi bata merahnya meningkat hingga mencapai 1000 keping bata per hari.

Pengarajin bata merah ini bersyukur karena dengan meningkatnya produksi bata merah, sehingga  dapat memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat

Reporter : Fawaidi M

*Revisi pada Judul, paragraf satu, dua dan empat Sendangsari di ganti sendangmulyo.