fbpx

PETANI GONDEL KEDUNGTUBAN KESULITAN MENDAPATKAN PUPUK PHONSKA

Babinsa Gondel Kedungtuban Koptu Ngadimin melakukan pengecekan pupuk bersubsidi, Rabu (15/11).

Kedungtuban – Para petani di Desa Gondel Kedungtuban mengalami kesulitan untuk mendapatkan salah satu pupuk bersubsidi, Phonska. Hal ini, diketahui saat dilakukan pengecekan ketersediaan pupuk oleh Babinsa Gondel Koptu Ngadimin, Rabu (15/11). Selebihnya, empat pupuk bersubsidi lainnya masih bisa didapatkan petani dari para pengecer.

“Kita mengecek ketersediaan pupuk di salah satu pengecer, Pak Radi. Ternyata stok Phonska kosong. Tapi empat pupuk bersubsidi lainnya masih tersedia dengan harga sesuai HET,” jelas Koptu Ngadimin setelah pengecekan kepada Bloranews.com

Para petani Desa Gondel yang membutuhkan Pupuk Phonska, harus rela antri selama 3 sampai 4 hari untuk mendapatkan pupuk ini. Jika dipandang terlalu lama, petani akan membeli pupuk di Desa Ketuwan Kedungtuban. Namun, upaya berburu pupuk di desa tetangga ini pun belum tentu berhasil.

Koptu Ngadimin memaparkan harga masing-masing pupuk bersubsidi dari pengecekan yang dilakukannya pagi ini.

“Harga Pupuk Urea sebesar 1.800 rupiah per kilogram / 90 ribu rupiah per karung. Harga Pupuk ZA sebesar 1.400 rupiah per kilogram / 70 ribu rupiah per karung. Harga Pupuk SP-36 sebesar 2.000 rupiah per kilogram / 100 ribu rupiah per karung,” lanjutnya.

Untuk harga  Pupuk Phonska (stok kosong) sebesar 2.300 rupiah per kilogram / 115 ribu rupiah per karung. Sedangkan harga Pupuk Petroganik sebesar 500 rupiah per kilogram / 20 ribu rupiah per karung.

Koptu Ngadimin menambahkan, dimungkinkan terjadi perbedaan harga pada tiap-tiap pengecer. Hal ini, karena beberapa patani melakukan pesan – antar (Delivery Order) dalam membeli pupuk. Selisih harga tersebut merupakan biaya pengiriman.

Reporter : Jacko Priyanto / Pendim 0721 Blora