fbpx

PLADU, BERBURU IKAN MABUK DI BENGAWAN SOLO

Memasuki musim penghujan, warga di sekitar Bengawan Solo melakukan pladu
Memasuki musim penghujan, warga di sekitar Bengawan Solo melakukan pladu

Cepu- Ada tradisi unik yang dilakukan warga di sekitar Sungai Bengawan Solo. Memasuki musim hujan seperti saat ini, banyak warga setempat berburu ikan yang mabuk karena lumpur di sungai itu mulai naik. Tradisi ini bernama pladu.

Selain karena lumpur, ikan mabuk karena terkenal limbah pabrik yang dialirkan ke sungai Bengawan Solo. Ikan-ikan tersebut, bermunculan ke permukaan sehingga mudah di tangkap. Hasil tangkapan ini, akan dimasak dan menjadi pelengkap santapan malam.

 

Memasuki musim penghujan, warga di sekitar Bengawan Solo melakukan pladu
Memasuki musim penghujan, warga di sekitar Bengawan Solo melakukan pladu

 

Rokim (27) warga Desa Jipang Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora mengaku, pladu seakan telah menjadi tradisi bagi warga di sekitar Bengawan Solo. Saking asyiknya, tak jarang pladu dilakukan seharian bahkan sampai malam hari.

“Kalau lagi musimnya, bisa sekampung berangkat pladu. Soalnya menyenangkan. Kalau di Blora, Pladu biasa dilakukan warga di Menden, Cepu, dan daerah-daerah yang dilintasi Bengawan Solo. Kalau lagi niat, malam hari pun berangkat,” ujarnya.

Hal senada dikatakan Tikno (35), warga Kelurahan Cepu. Menurut pria yang saat ini bertugas sebagai Panwascam Cepu itu, berbagai jenis ikan sungai bisa diperoleh. Ikan hasil pladu, akan diolah menjadi lauk pelengkap hidangan.

“Ikannya banyak jenisnya. Mulai dari ikan kecil sampai yang besar, pokoknya komplit. Cukup digoreng, ikan hasil pladu jadi lauk yang lezat,” pungkasnya. (jir)