fbpx

PMII JATENG PERSIAPKAN DIRI MENUJU GLOBALISASI DAN REVOLUSI INDUSTRI

PMII JATENG PERSIAPKAN DIRI MENUJU GLOBALISASI DAN REVOLUSI INDUSTRI
Ketua Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Jawa Tengah, Arif Hidayat.

Blora- Gerakan radikal yang secara senyap bergerak di lingkungan akademik dirasa menjadi bahaya bagi keutuhan NKRI. Potensi bahaya ini mendorong Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Tengah untuk menyatukan langkah membendung paham ekstrim tersebut.

 

PMII JATENG PERSIAPKAN DIRI MENUJU GLOBALISASI DAN REVOLUSI INDUSTRI
Ketua Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Jawa Tengah, Arif Hidayat.

 

Komitmen ini ditegaskan Ketua PKC PMII Jateng, Arif Hidayat, di hadapan puluhan perwakilan pengurus cabang (PC) PMII se- Jawa Tengah, dalam pembukaan Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspimda) yang dilaksanakan di Blora.

“PKC PMII Jawa Tengah, bersama seluruh pengurus cabang se- Jawa Tengah, akan memaksimalkan akselerasi kaderisasi di kampus-kampus yang ada,” tegasnya saat menyampaikan sambutan di Gedung Serbaguna NU Kabupaten Blora, Jumat (14/12).

Dalam Muspimda yang akan berlangsung selama tiga hari ke depan ini, PMII Jateng mengusung tema Rekonstruksi manajemen Organisasi Menuju Globalisasi dan Revolusi Industri.

Selain membahas tentang strategi menangkal arus paham radikal di lingkungan kampus, menurut Arif, Muspimda kali ini juga akan membahas peraturan organisasi, serta perumusan gerakan lokal PMII di cabang masing-masing.

Menanggapi komitmen tersebut, Ketua PCNU Blora, M Fatah dalam sambutannya menyinggung pergeseran pola gerakan mahasiswa, dari orde baru hingga dewasa ini. Menurutnya, tantangan gerakan mahasiswa dewasa ini adalah mempersiapkan kader menghadapi era revolusi industri 4.0.

“Selain mempertahankan identitas sebagai benteng NKRI, PMII juga harus mempersiapkan diri menghadapi perkembangan industri dan penguasaan teknologi,” ucapnya. (jck)