fbpx

RATUSAN PELAKU UMKM DIMINTA UNTUK BANGKIT

RATUSAN PELAKU UMKM DIMINTA UNTUK BANGKIT
pelaku usaha kecil menengah mikro tengah mengikuti sosialisasi. Foto : Humas setda Blora

Blora – Sebanyak 150 pelaku usaha kecil menengah mikro (UMKM) diminta untuk bangkit meningkatkan produktifitasnya dalam bekerja. Sebab dengan bangkit dan menumbuhkan semangat baru akan membangkitkan ekonomi kerakyatan. Hal ini sejalan dengan kebijakan serta visi dan misi dari pemerintah pusat.

Demikian disampaikan Kepala Assosiasi IUMKM Indonesia AKUMANDIRI Ahmad Syaifudin di ruang pertemuan lantai dua Kantor Bappeda Kabupaten Blora, Rabu (3/5/2017). Tampak hadir Kabid Perekonomian Bappeda Raharjo dan pejabat lain Bappeda.

Menurut dia, pihaknya baru-baru ini memaparkan terkait lembaga-lembaganya dengan tema meng Indonesiakan Indonesia bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla di istana negara. Wapres menilai Akumandiri sangat bagus, karena sistemnya digunakan oleh bank-bank di Indonesia. Tehnisnya pengajuan kredit Artha Graha, penandatanganan Nota kesepahaman antara pihak satu dan dua.

“Kalau syarat-syarat pengajuan kredit sudah memenuhi, pelaku UMKM dapat mengajukan pinjaman antara Rp. 2-3 miliar,” terangnya.

Pada kesempatan tersebut dia mengatakan, kegiatan resmi dikukuhkan. Fasilitas lain dari Akumandiri antara lain pinjaman KUR dari Bank Arta Graha Jakarta tanpa agunan, penandatangan Memorandum Of Understanding (MOU), Penjualan produk UMKM melalui toko online, buka lapak dan sertifikat.

“Istilahnya dengan adanya kebijakan baru dari pemerintah pusat ini, jangan sampai kita ketinggalan kereta. Untuk itu kita harus melajukan kereta ini dengan kencang,” tandasnya.

Dia menyampaikan, tujuan diselenggarakan sosialisasi kali ini, untuk mengkaji pelaku UMKM guna mendirikan usahanya. Sebab kiprah mereka mampu bersaing dengan daerah lain. Produk-produk tersebut, imbuh dia, yaitu handycraf, ekstra pertanian, keramik, batik, pengolahan pangan, pertanian dan bidang peternakan.

Sebelumnya, Kepala Bappeda Sutikno Slamet dalam sambutan pembukaan kegiatan mengatakan dalam menjalankan kegiatan ini, bekerjasama dengan Forum Pengembangan Ekonomi Daerah (FPED). Mantan Plt Sekretariat Daerah (Setda) Pemkab Blora itu menerangkan dalam rangka menggali dan mengeksplorasi keunggulan daeerah demi kebaikan dan keberlanjutan pembangunan Pemkab Blora perlu mempertimbangkan beberapa hal.

“Pertama penyelesaian masalah dalam isu-isu strategis secara optimal dan terpadu, pemecahan permasalahan pembangunan daerah secara komprehensif, dan program penelitian nasional atau provinsi yang belum secara optimal. Utamanya sektor riil,” terangnya.

Menurut dia tujuan penelitian program ini yaitu memberikan wadah kepada para peneliti, baik secara individu maupun kelompok guna melakukan penelitian dan meningkatkan kemampuan pemberdaya peneliti. Dia menambahkan, tujuan lainnya yaitu mendorong partisipasi masyarakat dalam perumusan program dan kebijakan dan membangun jaringan kerjasama antara peneliti untuk menumbuhkan kapasitas inovasi dan memperkuat jaringan kerajsama antar peneliti dengan pemerintah daerah.

“Tema kajian dalam penelitian daerah tahun 2017 diarahkan pada 8 bidang. Yaitu pendidikan, kesehatan, sosial budaya, infrastruktur, ekonomi, teknologi, agrobisnis dan rekayasa genetika,” tutupnya.

 

Reporter : Ngatono