fbpx

SAAT NEGARA DALAM ANCAMAN POLITIK IDENTITAS, PMII HARUS TEGAS

Pelantikan dan Seminar Politik oleh PMII Kabupaten Blora di Gedung IHMNU Blora, Minggu (19/08).

Blora – Para kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dituntut menunjukkan ketegasan sikapnya dalam merespon kondisi sosial bangsa dewasa ini. Ketegasan tersebut harus ditunjukkan, mengingat saat ini Indonesia berada di bawah ancaman politik identitas.

Hal ini disampaikan oleh salah satu pendiri PMII Kabupaten Blora, Mustofa Khairudin dalam seminar politik bertajuk Memahami Arti Politik dalam Berbangsa dan Bernegara. Acara ini dirangkai dengan Pelantikan PMII Kabupaten Blora masa khidmat 2017/2018.

 

Pelantikan dan Seminar Politik oleh PMII Kabupaten Blora di Gedung IHMNU Blora, Minggu (19/08).

 

“Politik identitas ini tak bisa kita acuhkan. Setiap hari kita menyaksikannya, jadi PMII jangan gagap. Saat ini, ibarat dalam permainan bola, kita sedang melakukan tendangan penalti,” ujar Mustofa di depan puluhan kader PMII Blora, Minggu (19/08).

Pernyataan keras Mustofa ini disampaikan sebagai respon terhadap pertanyaan salah satu kader PMII Blora yang masih saja terjebak dengan fenomena politik baru-baru ini, terpilihnya KH Maruf Amin sebagai bakal calon wapres mendampingi Jokowi.

“Saat ini, PMII tidak punya pilihan lain. Sangat jelas. Jadi, siapa pun yang akan menjadi eksekutor dalam tendangan penalti ini, harus didukung,” lanjutnya diiringi riuh tepuk tangan.

Dalam seminar yang berjalan dalam dua jam tersebut, tiga pembicara dihadirkan. Yakni, salah satu pendiri PMII Blora Mustofa Khairudin, Sekretaris NU Blora Yunus Bachtiar, dan budayawan Kyai Budi Harjono.

Selain itu, hadir pula Wakil Bupati Blora Arief Rohman yang mengajak PMII untuk memberikan sumbangsih bagi kemajuan Blora. Arief berharap, dengan adanya advokasi yang dilakukan PMII dapat membuat Blora menjadi semakin sejahtera.

Reporter : Ika Mahmudah