fbpx

SUMINDAR WARGA MURAHARJO KUNDURAN, HILANG TERBAWA ARUS PANTAI DI NIAS

Sumindar (28) yang bekerja dalam Pembangunan PLN 70 KV Nias dinyatakan hilang terbawa arus di pantai Desa Hilindraso Raya, Kecamatan Toma, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara.

Blora – Warga Dukuh Ngepung Desa Muraharjo Rt 07 Rw 02, Sumindar (28) yang bekerja dalam Pembangunan PLN 70 KV Nias dinyatakan hilang terbawa arus di pantai Desa Hilindraso Raya, Kecamatan Toma, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara.

Berdasarkan data yang dihimpun Bloranews.com, Tim Rescue Pos SAR Nias Kantor SAR Medan yang melakukan pencarian korban. Sebelumnya menerima info dari Kepala BPBD Kabupaten Nias, pada Rabu (30/8) sekitar pukul 15.00 Wib.

 

Sumindar (28) yang bekerja dalam Pembangunan PLN 70 KV Nias dinyatakan hilang terbawa arus di pantai Desa Hilindraso Raya, Kecamatan Toma, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara. foto : Facebook

 

“Ia menginfokan bahwa ada orang hilang terbawa arus laut di Pinggir Pantai Desa Hilindraso Raya, Kecamatan Toma, Kabupaten Nias Selatan. Korban adalah Sumindar (28) asal Blora, Jawa Tengah,” Dikutip dari Basarnas.go.id.

Tim Rescue Pos SAR Nias pun bergerak sekitar pukul 15.15 Wib untuk melaksanakan operasi SAR, dan tiba di lokasi kejadian (TKP) baru sekitar pukul 23.00 Wib untuk melakukan koordinasi dengan potensi SAR yang ada. Diantaranya Polsek Nias Selatan, BPBD Nias Selatan, Koramil Nias Selatan dan masyarakat setempat. Dari hasil koordinasi mereka akan melanjutkan pencarian pada Kamis (31/8).

Pencarian pada Kamis (31/8) dilanjutkan pada koordinat  00 44 29 N – 97 53 12 E. Tetapi hingga Pukul 18.00 WIB korban belum ditemukan. Pencarian hingga kini, Jumat (1/9), masih dilanjutkan untuk mencari korban (Sumindar).

Sementara itu, Sekretaris Desa Muraharjo, Yatno, membenarkan kejadian yang menimpa warganya. Pihak keluarga korban pun sudah mendapatkan kabar dari saudaranya, Gunawan, yang ikut bekerja bersama korban pada Kamis (31/8) pagi, sekitar pukul 10.00 Wib.

“Mindar (korban) bekerja di tower PLN di Nias Selatan. Dia tenggelam sore itu setelah bekerja, saat berenang dilaut dekat lokasi kerjanya. Padahal oleh warga sekitar sudah dilarang. Memang dia agak ceroboh, gak punya takut,” jelas Yatno saat dihubungi melalui telepon selular, Jum’at (1/9/2017).

Diketahui, sejak dua bulan lalu pasca lebaran, Sumindar bersama dua orang temannya berangkat bekerja dalam pembangungan menara PLN di Medan. Korban meninggalkan seorang istri, Yati, dan dua orang anak, satu diantaranya masih balita. Serta seorang ibu, Sumirah.

“Kabarnya sampai hari ini belum ditemukan. Keluarga disini juga sudah mengadakan tahlilan (doa bersama), kalaupun sudah meninggal,” lanjutnya.

Keluarga korban pun belum memiliki rencana untuk menuju lokasi korban tenggelam terseret ombak laut. “belum ada rencana kesana. Keluarga masih berduka,” pungkasnya.

Reporter : Ngatono