fbpx

TANGKAL GERAKAN RADIKAL, NU KUNDURAN GELAR TARLING

TANGKAL GERAKAN RADIKAL, NU KUNDURAN GELAR TARLING
Guna menjalin hubungan silaturrahim dengan pengurus dan jamaah, serta mengantisipasi paham dan gerakan radikal Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Kunduran menggelar Tarawih Keliling (Tarling) ke ranting. Foto : Bloranews

Kunduran – Dalam rangka menjalin hubungan silaturrahim dengan pengurus dan jamaah, serta mengantisipasi paham dan gerakan radikal Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Kunduran menggelar Tarawih Keliling (Tarling) ke ranting-ranting atau desa.

Menurut salah satu pengurus MWC NU Kunduran, Zamrodi menyampaikan dalam agenda tahunan pada bulan ramadhan itu, agar pengurus dan warga NU selalu menjalin silaturrahim, selain dalam kegiatan yang dilaksanakan di setiap masjid-masjid di ranting NU se Kecamatan Kunduran itu. Sebagai langkah komunikasi antisipasi terhadap gerakan yang menimbulkan keresahan dismasyarakat.

 

TANGKAL GERAKAN RADIKAL, NU KUNDURAN GELAR TARLING
Guna menjalin hubungan silaturrahim dengan pengurus dan jamaah, serta mengantisipasi paham dan gerakan radikal Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Kunduran menggelar Tarawih Keliling (Tarling) ke ranting. Foto : Bloranews

 

“Walaupun setahun sekali kegiatan ini, namun diluar agenda kami mempersilahkan kepada pengurus ranting maupun masyarakat untuk tetap menjalin silaturrahim dengan kami, dimanapun tempat dan acaranya,” ucap Zamrodi saat sambutan Tarling di Desa Balong, Kunduran.

Pihaknya menekankan pada perkembangan saat ini banyak paham-paham diluar NU yang sudah mengancam kedaulatan bangsa dan Negara Indonesia, yakni dengan paham-paham yang ingin merubah sistem bernegara NKRI dengan sistem khilafah, juga aksi terorisme yang mengatasnamakan agama.

“Ini harus diantisipasi dan dilawan, karena paham ini akan merusak sistem negara yang sudah diterapkan oleh sesepuh NU dan para pendiri bangsa. Jika ini dibiarkan bisa mengganggu keutuhan dan keamanan bangsa Indonesia,” ungkapnya.

Sehingga sudah sepatutnya, lanjut Zamrodi, masyarakat Indonesia khususnya warga NU ikut menjaga keberadaan NKRI dari ancaman tersebut.

Terpisah, hal senada disampaikan Kapolsek Kunduran AKP Agus Budiyana tentang bahaya paham radikal dan terorisme. Pihaknya menilai paham tersebut sangat berbahaya dan dapat mengacam keamanan, ketertiban, serta kenyamanan dalam bermasyarakat.

“Mencegah lebih baik dari pada mengobati,” ujar AKP Agus Budiyana dalam pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat Desa Gagaan, Kunduran, Rabu (7/06/2017) siang.

Ha tersebut, mennjadi upaya yang dilakukan Polsek Kunduran dalam memelihara kamtibmas di wilayah hukumnya. Karena paham radikalisme jelas bertentang dan tidak sesuai dengan dasar negara Republik Indonesia yg mengutamakan persatuan walaupun berbeda-beda.

”Jika ada ajaran apapun yang mengajarkan untuk kita bersikap saling membenci satu dengan yang lain, dan berusaha mengubah hal tersebut sama seperti paham yang dipercaya, berarti hal itu adalah ajaran paham radikal,” terangnya.

AKP Agus menambahkan dengan memperbanyak tali silaturahmi, pembinaan dan penyuluhan secara rutin sebagai langkah untuk mengantisipasi, untuk tetap menjaga keamanan, dan ketertiban seluruh masyarakat. “Dalam hal ini saya mengajak seluruh elemen masyarakat Kecamatan Kunduran untuk bekerjasama, karena menjadi tanggung jawab kita bersama,” pungkasnya.

Reporter : Ngatono