fbpx

WARGA GEDEBEG DAN ROWOBUNGKUL BANGUN JEMBATAN PENGHUBUNG SECARA SWADAYA.

WARGA GEDEBEG DAN ROWOBUNGKUL
Warga Gedebeg dan Rowobungkul melakukan iuran sukarela untuk membangun jembatan penghubung. Foto : Bloranews

Ngawen – Keberadaan aliran sungai yang memisahkan dua desa di kecamatan Ngawen, desa Gedebeg dan desa Rowobungkul, membuat warga dua desa tersebut melakukan iuran untuk membangun jembatan penghubung. Semangat gotong royong warga dua desa ini muncul dari agenda rembug desa yang dilaksanakan beberapa waktu sebelumnya. Diharapkan, jembatan penghubung yang akan dibangun dapat mempermudah akses kedua desa serta meningkatkan ekonomi warga dalam jangka panjang.

 

WARGA GEDEBEG DAN ROWOBUNGKUL
Warga Gedebeg dan Rowobungkul melakukan iuran sukarela untuk membangun jembatan penghubung. Foto : Bloranews

 

“Inisiator pembangunan jembatan penghubung ini adalah Mas Sis (Siswanto, anggota DPRD Blora kelahiran dusun Tembang, Rowobungkul) dalam rembug desa. Kemudian warga sepakat iuran, dan pembangunan jembatan dilakukan secara swadaya warga dua dusun, dusun Kepitu desa Gedebeg dan dusun Tembang desa Rowobungkul.” ujar Lasno, kepala dusun Kepitu.

Sementara itu, Panijan, kepala dusun Tembang desa Rowobungkul menyampaikan besarnya fungsi jembatan tersebut. “Tanpa jembatan penghubung, untuk sampai ke dusun Kepitu harus memutar melewati desa Randualas, jaraknya sekitar enam kilometer. Namun, jika nanti jembatan ini sudah jadi, tidak perlu memutar lewat Randualas dan jaraknya menjadi hanya seratus meter.” kata Panijan.

Siswanto, inisiator kegiatan, menyampaikan besar iuran warga dalam kegiatan ini bervariasi. Antara lima puluh ribu sampai seratus ribu rupiah. “Biaya yang dibutuhkan untuk membangun jembatan ini sekitar empat puluh juta rupiah. Nanti, iuran dari warga dibelanjakan material dan kekurangannya nanti kita tanggung lah.” ujar Siswanto. “Murni, ini merupakan inisiatif warga. Kegiatan ini tidak menggunakan dana desa apalagi APBD.” pungkasnya [.]

Reporter : Jacko Priyanto