fbpx

2 KALI LEBARAN TAK BISA MUDIK, PERANTAU ASAL BLORA INI HANYA BISA PASRAH

PEMUDIK
Pemudik (ilustrasi)

Blora- Pandemi Covid-19 telah memupus harapan perantau asal Blora ini untuk dapat berkumpul dengan orang-orang terkasih di kampung halaman. Ini merupakan kali kedua dirinya menjalani lebaran di tanah perantauan.

 

PEMUDIK
Pemudik (ilustrasi)

 

Rusmadi (33) yang saat ini bekerja di sebuah pabrik yang ada di Gresik, Jawa Timur ini hanya bisa pasrah. Apalagi tahun ini pemerintah sudah mengeluarkan larangan mudik yang berlaku mulai 6 sampai 17 Mei 2021.

“Yang paling sedih itu pas malam takbiran mas, setiap dengar kalimat takbir dikumandangkan di masjid-masjid rasane ati iki kudu nangis. Untuk mengobati kerinduan biasanya saya langsung video call an,” jelasnya saat diwawancara Bloranews melalui sambungan telepon.

Menurut nya, selain merindukan momen kumpul bersama keluarga di hari lebaran, ia juga mengaku kangen dengan olahan sayur opor ayam   dari ibunya yang sudah lama tidak dirasakannya.

“Di sini pas lebaran itu yang paling susah kalau cari makan mas, warung jarang yang buka,” bebernya.

Hal yang sama juga dirasakan Ernawati(27), perempuan asal Blora yang bekerja di Wilayah Cilegon, Banten. Dia juga sudah dua kali lebaran tidak dapat pulang ke kampung halamannya.

Perempuan beranak satu tersebut mengutarakan kesedihannya lantaran kembali tidak dapat berjumpa dengan orang tuanya yang sudah kangen sekali dengan cucunya.

“Yang paling dikangenin ya kumpul bersama keluarga. Apalagi ini sikecil sudah umur 3 tahun belum ketemu kakeknya, padahal terakhir kemarin ketemu pas usia 10 bulan. Tiap hari kakeknya selalu video call karena saking kepengen ketemunya,” pungkasnya. (Jyk)