fbpx

7.190 ADUAN JALAN RUSAK, 4.992 TELAH DITANGANI

Hasil laporan yang dikirim masyarakat Jawa Tengah melalui aplikasi Jalan Cantik sebanyak 7.190. Ada 3.739 selesai dikerjakan, 1.253 sedang proses, 133 laporan ditolak dan sisanya masih proses verifikasi.
Perbaikan ruas jalan Sukorejo-Boja-Cangkiran.

Semarang, BLORANEWS – Hasil laporan yang dikirim masyarakat Jawa Tengah melalui aplikasi Jalan Cantik sebanyak 7.190. Ada 3.739 selesai dikerjakan, 1.253 sedang proses, 133 laporan ditolak dan sisanya masih proses verifikasi.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jateng, AR Hanung Triyono menjelaskan, aplikasi Jalan Cantik tujuannya untuk mempercepat perbaikan jalan rusak di wilayah Jateng. Masyarakat dapat mengadukan via Instagram, Facebook, bisa Laporgub, aplikasi Jalan Cantik, maupun langsung ke Gubernur Ganjar Pranowo.

“Setiap kanal pelaporan itu memiliki tenaga administrasi masing-masing yang siap menerima setiap aduan laporan. Yang mana, setiap laporan itu akan langsung dijawab atau dikerjakan oleh pihak terkait. Tentunya setiap laporan itu telah disertai identitas pelapor, alamat lengkap serta foto titik kerusakan,” jelas Hanung, Jum’at (1/7).

Sampai saat ini, total panjang jalan provinsi mencapai 2.404,741 kilometer. Jalan sedang tapi cenderung menjadi rusak cuma 10 persen atau sekitar 140 km. Untuk kondisi jalan baik dan sedang mendekati 94 persen sampai akhir tahun nanti.

Titik jalan yang rusak di antaranya di wilayah timur ruas Surakarta-Gemolong-Geyer, Semarang-Godong-Purwodadi-Blora, dan Kuwu-Galeh-Ngrampal. Kendati anggaran daerah tidak terlalu besar namun pihaknya akan terus mencari potensi anggaran seperti dari Dana Alokasi Khusus (DAK), Program Hibah Jalan Daerah (PHJD), Inpres dan lainnya.

Pantauan di lokasi, Pemerintah Provinsi Jateng sedang melakukan penanganan jalan. Satu di antaranya dilakukan di ruas Sukorejo-Boja-Cangkiran (Pakeman, Sidodadi, Kecamatan Patean). Di titik itu, saat ini sedang dilakukan pekerjaan galian pengeprasan bukit dan jembatan.

“Biasanya akses ke pasar, mbeto kajeng (kayu) lan tiyang teng pasar (orang ke pasar). Senang jalanya halus, cor-coran, tidak rusak. Gowo mobil yo malih kuat manjat (ngendarai mobil juga makin kuat memanjat). Saiki luwih kepenak. Alhamdulillah wis sae (sekarang sudah enak. Alhamdulillah, tambah baik),” terang seorang pengguna jalan, Bonjari yang berada di titik Sukorejo-Boja-Cangkiran. (Jam).