fbpx

8 SEKOLAH DI BLORA TAK JADI TATAP MUKA, BEGINI ALASANNYA

8 SEKOLAH DI BLORA TAK JADI TATAP MUKA, BEGINI ALASANNYA
Kepala Dinas Pendidikan, Hendi Purnomo.

Blora – Pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas 8 sekolah di Kabupaten Blora batal digelar. Hal tersebut dikarenakan adanya puluhan guru dan karyawan di sekolah terpapar Covid-19.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Hendi Purnomo menjelaskan, semua tenaga pendidikan tersebut saat ini dalam kondisi baik dan masa isolasi mandirinya juga telah selesai.

“(Kondisinya-red) sudah baik, mungkin mulai Senin besok sudah on lagi. Ya kelihatannya masa isomannya sudah selesai,” ucap Hendi, Jumat (24/09). 

“Kita sebelum melaksanakan PTM sudah melakukan rapid antigen, dan ternyata ada beberapa guru yang reaktif, sehingga ditingkatkan ke PCR terus hasilnya positif, ya off untuk 8 sekolahan,” imbuhnya. 

Hendi mengatakan untuk mengantisipasi munculnya klaster Covid-19 di sekolah, seluruh siswa dan tenaga pengajar wajib menjalani rapid antigen sebelum menggelar PTM.

“Lah ini kan ada random untuk siswa, dan guru-guru tetap rapid antigen semuanya, yang pelaksanaan tatap muka ini untuk tes antigen para guru termasuk siswa-siswi juga di-random semuanya per kecamatan. Tadi SMPN 2 Blora alhamdulillah negatif semua,” jelasnya. 

Rincian daftar kedelapan sekolah yang batal melakukan PTM tersebut antara lain, SDN 1 Patalan, SDN 2 Japah, SDN 2 Patalan, SD 1 Bogorejo, MTs Diponegoro Japah, SMP 1 Kunduran, SMPN 1 Kedungtuban, dan SMKN 1 Jepon.

Sedangkan jumlah tenaga pendidikan yang terkonfirmasi positif Covid-19 di sekolah dasar sebanyak 14 orang, di sekolah menengah pertama sebanyak 20 orang, dan di tingkat sekolah menengah atas sebanyak 9 orang. (Spt)