fbpx

DESA PADAAN : MENGENANG KETEGASAN LURAH KROMO DJOJO ( 1916 – 1937 )

sawah lakon di padaan japah
Sawah Lakon merupakan sawah yang digunakan secara bergantian oleh warga yang tidak memiliki lahan pertanian

Padaan ( 21/04/2016 ) Desa Padaan merupakan salah satu desa di Kecamatan Japah yang sebagian besar penduduknya bersandar pada sektor pertanian sebagai mata pencaharian. Secara administratif, desa Padaan berbatasan dengan desa Bogem di sebelah utara, desa Japah dan desa Beganjing di sebelah barat, desa Wotbakah di sebelah timur dan desa Ngrambitan di sebelah selatan. Saat ini, desa Padaan dipimpin oleh Dwi Suwartini sebagai kepala desa.

balaidesa padaan
Lurah Kromo Djojo bertugas sebagai kepala desa Padaan pada 1916 – 1937

 

Pada abad XVIII, desa Padaan hanyalah sebuah pemukiman di tengah – tengah lahan pertanian yang terletak di sebelah utara jalan raya Japah – Todanan. Penduduknya pun hanya beberapa kepala keluarga saja, para penduduk Padaan abad XVIII ini berprofesi sebagai petani ataupun buruh tani. Seiring berjalannya waktu, jumlah penduduk desa Padaan pun bertambah dan pemukiman pun diperluas. Perkembangan desa ini bergerak dari sebelah utara Jalan Raya menuju ke timur dan ke selatan. Desa padaan yang semula sangat kecil dan dihuni beberapa kepala keluarga perlahan menjadi semakin luas dan penduduknya pun bertambah.

pertanian sebagai mata pencaharian masyarakat Japah
Sebagian besar penduduk desa Padaan berprofesi sebagai petani atau buruh tani

 

Tidak semua warga desa saat itu memiliki lahan pertanian. Sehingga, digunakanlah sebuah lahan persawahan sebagai lahan garapan bersama. Langkah ini diambil untuk memberi kesempatan bagi warga desa Padaan yang tidak memiliki lahan pertanian untuk menggarap lahan. Lahan yang dikelola bersama ini dinamakan Sawah Lakon. Dulu Sawah Lakon desa Padaan terletak di sebelah selatan desa Padaan sampai ke lokasi SMP Negeri 1 Japah saat ini. Beberapa literatur menyebutkan bahwa Sawah  Lakon desa Padaan ini berbatasan dengan desa Beganjing, catatan ini menunjukkan betapa luasnya Sawah Lakon yang dikelola bersama kala itu.

sawah lakon di padaan japah
Sawah Lakon merupakan sawah yang digunakan secara bergantian oleh warga yang tidak memiliki lahan pertanian

 

Memiliki kekayaan desa berupa Sawah Lakon, selain membawa berkah bagi para petani tak ber-lahan, juga membawa benih – benih konflik di antara penduduk desa Padaan saat itu. Diceritakan oleh penduduk desa Padaan, bahwa dulu ( pertengahan abad XVIII ) bupati Blora saat itu hendak berkunjung ke sebuah tempat dan melewati jalan raya dekat Sawah lakon desa Padaan. Di jalan itu, bupati Blora tersebut menemukan mayat yang tidak terawat. Kepada warga desa Padaan, bupati Blora tersebut memerintahkan untuk mengubur mayat tersebut. Penduduk Padaan tidak bersedia mendekati mayat tersebut, apalagi merawatnya. Akhirnya mayat tersebut dirawat oleh penduduk desa Beganjing. Sebagai ucapan terima kasih, bupati Blora pun menyerahkan hak pengelolaan Sawah Lakon kepada desa Beganjing.

Sejak dulu, penduduk desa Japah menggantungkan nasibnya pada aktivitas pertanian dengan sistem pengairan tadah hujan. Padi yang mereka tanam adalah padi yang mempunyai masa panen enam bulan, sehingga dalam bulan – bulan selanjutnya lahan persawahan tidak ditanami apapun ( Jawa : bero ). Sehingga, sebagian besar penduduk Padaan saat itu hidup dalam keadaan miskin.  Situasi tersebut membuat masyarakan Padaan gemar membesar – besarkan masalah keseharian yang sebenarnya masalah sepele. Dari kegemaran membesar – besarkan masalah dan adu mulut inilah dikenal nama Padaan. Urutannya, dari kata Padudon ( adu mulut ) menjadi kata Padon ( pertengkaran ) dan akhirnya menjadi Padaan.

Beruntunglah warga desa Padaan kala itu, mereka dipimpin oleh kepala desa yang tegas dalam mengambil sikap. Kepala desa itu bernama Lurah Kromo Djojo atau Pak Kajoen ( bertugas :1916 – 1937 ). Pak Kajoen selain menjapemimpin desa, juga menjadi mediator sekaligus pemutus perselisihan di antara warga desa. Sikap tegas Pak Kajoen membuat keputusan yang dihasilkan selalu ditaati warga desa.

Insfrastruktur desa padaan
Pembangunan infrastruktur di desa padaan pada tahun ini

 

Saat ini desa Padaan telah berkembang pesat apalagi dengan pemekaran Kecamatan Japah sejak tahun 1992. Seolah hendak meninggalkan stigma miskin yang melekat pada masa – masa lampau, desa Padaan mulai berhias diri dengan pembangunan di berbagai sektor. Bukan tidak mungkin, ke depan desa Padaan akan berkembang menjadi desa yang lebih maju dibanding desa – desa lain di Kabupaten Blora.

Reporter          : Djalu T.P ( dari berbagai sumber )

Fotografer        : Az Zulfa