Jepon (18/01/2016) Apa yang ada dalam benak anda ketika mendengar kata Jepon ? Tugu Cabai di Pasar Jepon atau waduk wisata di desa Tempellemahbang ? Pernahkah anda mengira bahwa salah satu desa di Jepon memiliki bentang alam yang mengagumkan yaitu Gunung Mundri ?
Gunung Mundri terletak di gerbang utara kabupaten Blora, desa Waru kecamatan Jepon. Lokasi jelajah alam ini memiliki bentang alam yang memacu adrenalin. Bagi anda penyuka tantangan, menaklukan puncak Gunung Mundri dapat menjadi kebanggaan tersendiri. Menuju puncaknya, lintasan alam yang menantang menyambut anda, dari sabana yang luas, lintasan cadas batu gunung dan puncaknya adalah panorama yang memanjakan mata anda.
Ada dua cara untuk mencapai Gunung Mundri, cara pertama adalah dengan menggunakan rute desa Kajar Kecamatan Gunem Kabupaten Rembang, dan cara kedua adalah melalui rute desa waru Kecamatan Jepon Kabupaten Blora. Puncak tertinggi Gunung Mundri merupakan puncak yang biasa digunakan pelatihan Pasukan TNI AD Blora ( Alugoro 410 ) , masyarakat Waru menamakannya Puncak Baret.
Mengawali perjalanan menuju Gunung Mundri dapat anda lakukan dengan memacu kendaraan anda dari Tugu Pancasila Blora menuju arah utara sejauh dua kilometer. Ketika sampai di pasar desa Medang melalui desa Ngadipurwo pacu terus hingga anda sampai di pertigaan Tugu Selo. Sampai di pertigaan Tugu Selo, pilih jalur arah kiri yang akan mengantarkan anda menuju Desa Waru, Kaki Gunung Mundri.
Cara penjelajahan terbaik menuju Puncak Gunung Mundri adalah dengan jalan kaki, anda dapat menitipkan kendaraan anda kepada penduduk atau perangkat desa Waru. Disarankan, dalam perjalanan ini anda menggunakan kedaraan roda dua, karena lintasan jalan menuju desa Waru masih alami dan berbatu-batu. Anda membutuhkan waktu satu jam untuk sampai di Puncak Baret. Sepanjang pendakian, tampak berbagai pemandangan yang memanjakan mata.
Dua ratus meter pertama pada pendakian, sabana nan luasmenyambut anda dengan rerumputan serta tumbuhan perdu yang menghijau. Di lereng menuju Puncak Baret terdapat goa – goa alami dengan lorong horizontal dan vertikal, bagi anda pecinta panjat dan turun tebing menjelajahi lorong – lorong gua di lereng Puncak Baret akan menjadi pengalaman tak terlupakan. Satu semester terakhir, Federasi Panjat Tebing Indonesia Kabupaten Blora telah melakukan eksplorasi di gua – gua vertikal di tempat ini.Goa – goa di tempat ini belum seluruhnya di eksplorasi oleh pendaki atau pengunjung, karena banyak goa yang tersembunyi di balik rimbunnya belukar yang menutupi mulut goa.
Sampai di Puncak Baret, pemndangan hutan jati tampak bagai permadani nan menghijau menanti anda. Berdiri dipuncaknya, seolah anda berdiri di atas dua kota. Rembang di sebelah utara dan Blora di sebelah selatan. Oleh beberapa pendaki, Puncak Baret dianggap sebagai pintu gerbang utara kota Blora.
Muhammad Misbah ( 24 ) salah seorang pendaki Puncak Baret bercerita bahwa kegiatan pendakian merupakan kegiatan menyatu dengan alam, dia berpesan bahwa pendaki yang baik tidak meninggalkan sampah di gunung yang telah didaki. Mbah Jabul, panggilan akrab Muhammad Misbah berharap agar Gunung Mundri dan Puncak Baret tetap terjaga kelestariannya. Menurutnya, dewasa ini banyak yang mengorbankan kelestarian alam hanya untuk kepentingan industri.
Kepada para pendaki, Mbah Jabul memberi beberapa saran dalam pendakian Puncak Baret. Pertama adalah gunakan kacamata dalam pendakian, kacamata akan melindungi mata anda dari debu di Puncak Baret. Angin kencang di Puncak Baret menerbangkan banyak debu.
Kedua, bekali perjalanan anda dengan lotion anti nyamuk jika anda mengagendakan untuk bermalam di Puncak Baret. Pemandangan matahari terbit dan tenggelam menjadi salah satu momen yang diburu para pendaki. Tidak jarang dilakukan kegiatan menginap untuk menyaksikan momen indah ini. Menghindari dehidrasi selama ekspedisi yang anda lakukan, bekali perjalanan anda dengan membawa air mineral secukupnya. Sumber air di Puncak Baret tidak sebanyak di kaki Gunung Mundri, sehingga air minum yang cukup membuat anda tetap segar dan terhindar dari kekurangan cairan tubuh.
Tertarik mengunjungi Puncak Baret di Gunung Mundri ? Selamat mendaki.
Reporter : Bagas Kandang pendaki
Fotografer : Aliph Bengkong
