fbpx

PEPARPEDA : PEKAN PARALIMPIK PELAJAR DAERAH, BLORA RAIH DUA MEDALI PERAK

penyerahan hadiah raperda
penyerahan hadiah raperda

Jepon ( 08/04/2016 ) Hari ini adalah kepulangan para delegasi paralimpik Kabupaten Blora dari kompetisi Pekan Paralimpik Pelajar Daerah. Para delegasi kompetisi ini tidak pulang dengan tangan hampa, tetapi berhasil membawa pulang dua medali perak untuk dipersembahkan kepada Kabupaten tercinta. Dua medali tersebut untuk cabang olah raga lari 100 meter dan lari 200 meter. Prestasi ini dipersembahkan oleh Puji Fitria ( 16 ) dari SLB Negeri Jepon.

PAPERDA : PEKAN PARALIMPIK PELAJAR DAERAH, BLORA RAIH DUA MEDALI PERAK
Suasana sesaat sebelum lomba lari 200 meter dimulai

 

Pekan Paralimpik Pelajar Daerah diselenggarakan di Unnes pada 4 – 8 April 2016. Sebagai kompetisi yang tidak biasa karena diikuti oleh para peserta kompetisi yang seluruhnya adalah difabel, Pekan Paralimpik Pelajar Daerah ini memiliki empat jenis pemisahan cabang olahraga yang di dasarkan atas disabilitas peserta kompetisi.

Pertama adalah kelompok kompetisi tuna netra, cabang olahraga yang dipertandingkan adalah Catur, Lari dan Tenis Meja. Kedua adalah kelompok kompetisi tuna rungu dan tuna wicara, cabang olahraga yang dipertandingkan adalah Lari, Bulutangkis, Renang dan Tenis. Ketiga Kelompok Kompetisi Tunagrahita, Cabang olahraga yang dipertandingkan adalah Lari, Renang, Tolak Peluru dan Bocce. Dan kelompok kompetisi terakhir adalah Tuna Daksa, Cabang Olahraga yang dipertandingkan adalah Lari, Lompat Jauh dan Tolak Peluru.

penyerahan hadiah raperda
Puji Fitria ( sedang berjabat tangan ) menerima medali perak dalam lomba lari 100 meter dan 200 meter

 

SLB Negeri Jepon – Blora adalah satu – satunya sekolah yang memberangkatkan peserta menuju kompetisi paralimpik paling bergengsi di jawa tengah tersebut. Sebagai pendamping delegasi, SLB Negeri Jepon – Blora mempercayakan kepada Drs. Nur Fatoni.

Untuk mengikuti Pekan Paralimpik Pelajar Daerah yang diselenggarakan di Unnes tersebut SLB Negeri Jepon Blora memberangkatkan dua atlet. Pertama adalah Rajab Arya P ( 12 ) asal desa Keser Kecamatan Tunjungan. Rajab ( panggilan akrab Rajab Arya P. ) mengikuti cabang olahraga lari 100 meter dan 200 meter. Sayangnya, Rajab harus puas sampai di babak penyisihan.

pemenang paralimpik
Puji Fitria ( 16 ) menunjukkan medali peraknya

 

Delegasi kedua adalah Puji Fitria ( 16 ) pelajar asal desa Turirejo Kecamatan Jepon ini mengikuti cabang olahraga lari 100 meter dan 200 meter. Setelah mengalami pertarungan yang berat akhirnya, Puji Fitria berhasil membawa pulang dua medali perak. Masing – masing untuk lari 100 meter dan 200 meter.

Pada tahun 2015 lalu, Puji Fitria pernah dikirim untuk mengikuti Pekan Paralimpik Pelajar Nasional di Makasar. Dalam agenda itu (Pekan Paralimpik Pelajar Nasional di Makasar ), Puji Fitria berhasil masuk sampai level penyisihan bagian kedua. Sayangnya, setelah itu Puji Fitria harus pulang lebih awal. Dalam kompetisi Pekan Paralimpik Pelajar Nasional tersebut, Puji Fitria merupakan delegasi yang diberangkatkan oleh National Paralimpik Comittee Provinsi Jawa Tengah.

Abah Fatoni ( 56 ), Panggilan akrab Drs. Nur Fatoni menuturkan bahwa pemberangkatan para pelajar difabel untuk mengikuti kompetisi di berbagai tingkat sejauh ini merupakan inisiatif dari SLB Negeri Jepon – Blora. Dalam banyak pemberangkatan delegasi difabel untuk kompetisi – kompetisi paralimpik, Abah Fatoni senantiasa menjadi pendamping peserta kompetisi. Tak heran, Abah Fatoni sangat piawai menangani setiap pemberangkatan yang diagendakan oleh SLB Negeri Jepon – Blora.

“Pendelegsian peserta kompetisi paralimpik sejauh ini adalah inisiatif dari SLB Negeri Jepon – Blora. Selain untuk menambah pengalaman, Pendelegasian ini penting untuk meningkatkan kepercayaan diri dari pelajar difabel Kabupaten Blora.“ Ujar Abah Fatoni

“Sayangnya, di Kabupaten Blora belum dibentuk National Paralimpic Comittee Kabupaten Blora, sehingga perhatian kepada para pelajar difabel ini masih bersifat orang per orang. Ke depan, semoga segera dibentuk National Paralimpic Comittee Kabupaten Blora sehingga kita dapat memberikan fasilitasi yang lebih bagi para atlet pelajar difabel dengan lebih maksimal“ Pungkas Abah Fatoni.

Reporter          : Aliph Bengkong

Fotografi          : Koleksi Drs. Nur Fatoni