Blora – Merujuk pada hasil Pilgub, Pilbup dan Pilwalkot di Jateng tahun 2013, 2015, dan 2017, PDIP mencengkram kuat 15 kabupaten / kota di Jawa Tengah.
Kendati demikian, Pilgub Jateng 2018 ini, akan menjadi ujian soliditas PDI Perjuangan di provinsi yang selama ini dikenal sebagai kandang banteng.

Dalam dua pilgub langsung sebelumnya, calon yang diajukan oleh partai moncong putih itu memang selalu keluar sebagai pemenang.
Namun, persentase suara yang diperoleh tak sampai dari separuh pemilih, 43 persen (2008) dan 48 persen (2013). Dua pilgub tersebut memang diikuti oleh lebih dari dua pasangan calon.
Kali ini, hanya dua calon pasangan yang akan berebut kursi gubernur dan wakilnya. Artinya, untuk tampil sebagai pemenang harus merebut lebih dari separuh suara pemilih.
Menilik kursi anggota DPRD, calon petahana, Ganjar Pranowo dan pasangannya Taj Yasin, didukung oleh PDIP, PPP, Demokrat, NasDem, dan Golkar dengan 58 kursi.
Sedangkan duet mantan Menteri ESDM Sudirman Said-Ida Fauzia didukung oleh Gerindra, PKS, PAN, PKB, dan PBB, yang menguasai 42 dari 100 kursi DPRD Jawa Tengah.
Lalu, di mana saja kantong suara PDIP? Berdasarkan hasil pilgub 2013, yang diikuti tiga pasangan calon, PDIP yang tidak berkoalisi dengan partai lain sukses memenangkan Ganjar.
Hanya enam kabupaten dan kota, yaitu Cilacap, Batang, Kendal, Demak, Grobogan, dan Blora yang lepas dari genggaman PDIP.
Daerah tersebut dikuasai petahana Bibit Waluyo yang didukung Demokrat, Golkar, dan PAN. Sedangkan koalisi PKS, Gerindra, PKB, PPP, Hanura, dan PKNU yang mengusung Hadi Prabowo kalah di semua daerah.
Sumber : Katadata.co.id
Periset : Tita Adelia / Divisi Riset dan Data Katadata
Penyunting : Achmad Niam Djamil