fbpx
OPINI  

APA YANG DILAKUKAN PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK SETELAH PANDEMI BERAKHIR?

Ilustrasi
Ilustrasi

Manusia berhak untuk belajar dan mengajar dengan tujuan untuk menghilangkan kebodohan serta menambah pengetahuan dan wawasan. Proses pendidikan tetap akan dilaksanakan sebelum adanya wabah virus covid-19, saat adanya virus covid-19 dan sesudah adanya virus covid-19. Tetapi cara penyampaiannya yang berbeda. 

 

Ilustrasi
Ilustrasi

 

Pendidikan sebelum adanya virus covid-19 dilaksanakan di sekolah dengan bertatap muka antara pendidik dan peserta didik, berinteraksi secara langsung, berdiskusi, saling bertukar pikiran, melakukan praktikum dari mata pelajaran yang disampaikan oleh pendidik, dan mengikuti berbagai kegiatan yang ada di sekolah. Tidak hanya itu setiap tahun sekolah mengadakan pertemuan dengan wali peserta didik untuk membahas perkembangan peserta didik selama sekolah.

Virus covid-19 sudah banyak meresahkan masyarakat. Semua kegiatan, aktifitas menjadi terganggu termasuk kegiatan belajar mengajar. Tidak sedikit negara yang menutup perusahaan, sekolah dan universitas termasuk pendidikan di Indonesia. Adanya virus covid-19 pemerintah indonesia tidak hanya berdiam diri, melainkan memikirkan tindakan yang harus dilakukan pemerintah supaya pendidikan tetap berjalan seperti biasanya meskipun harus hidup berdampingan dengan virus covid-19.

Pemerintahan Indonesia memberikan tindakan supaya penyebaran covid-19 tidak meluas. Maka pemerintah memberikan tindakan untuk semua proses belajar mengajar dilakukan dari rumah atau dengan cara daring.

Pendidikan dilakukan saat adanya virus covit-19 yang semakin hari penyebarannya makin meluas dengan mengharuskan pembelajaran secara daring atau online. Solusi yang paling tepat yang harus dilakukan oleh pendidikan di Indonesia untuk mengurangi penyebaran virus covid-19.

Pendidikan dilakukan secara daring atau online, sehingga pendidik dan peserta didik diharuskan mempunyai alat teknologi (IT) seperti, Handphon android dan laptop. Dalam pembelajaran secara daring atau online pendidik dan peserta didik diharuskan bisa menggunakan alat teknologi serta kreatif dalam memanfaatkan teknologi tersebut.

Pendidikan dilakukan secara daring atau online memiliki faktor penghambat diantaranya:

  1. Rendahnya literasi teknologi

Kemungkinan besar pendidik yang sudah lama mengajar atau angkatan generasi 70 an. Penggunaan teknologi belum begitu banyak dan belum secanggih sekarang. Sama dengan peserta didik yang sekarang, banyak peserta didik yang tidak mempunyai fasilitas Handphon android atau laptop dikarenakan kurangnya kebutuhan ekonomi keluarganya sehingga tidak mampu untuk membeli fasilitas Handphon android atau laptop.

Tidak hanya pendidik dan peserta didik melainkan orang tua dari peserta didik banyak yang tidak mempunyai dan tidak paham dengan perkembangan teknologi yang sekarang. Sebagian dari orang tua peserta didik yang paham menggunakan Handphon android atau laptop sehingga orang tua bisa membantu pembelajaran secara daring atau online. Sedangkan sebagian dari orang tua peserta didik tidak paham mengguakan Handphon android atau laptop. Maka tidak ada cara lain supaya peserta didik tidak tertinggal materi dan tugas yang disampaikan oleh pendidik. Misalnya peserta didik kerumah teman yang mempunyai Handphon android atau laptop dan orang tuanya paham dalam menggunakan Handphon android atau laptop.

  1. Jaringan internet

Pembelajaran yang dilakukan secara daring peserta didik bergantung dengan adanya sinyal. Sinyal bisa mempengaruhi disiplin dan tanggung jawab peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Jika sinyalnya baik maka peserta didik akan dianggap rajin dan tanggung jawab dalam mengikuti pelajaran daring atau online, sedangkan jika peserta didik sering terganggu dengan sinyal peserta didik terlihat tidak rajin dan tidak tanggung jawab dalam mengikuti proses belajar mengajar. Jika pembelajaran dilakukan dengan menggunakan zoom atau Google Meet yang sangat menggantungkan jaringan sinyal. Biasanya susahnya jaringan sinyal ini dikarenakan tempat tinggal yang jauh dari jangkauan sinyal seluler dan cuaca ketika hujan.

  1. Biaya

Untuk memenuhi kebutuhan pendidikan daring atau online, membeli kuota merupakan sesuatu yang wajib terpenuhi baik pendidik maupun peserta didik. Bagi peserta didik yang berasal dari keluarga menengah keatas untuk membeli Handphon android atau laptop serta kuota internet bukan merupakan permasalahan yang besar. Tapi jika peserta didik dalam kategori menengah kebawah, apalagi penduduk yang berada didaerah terpencil, untuk membeli Handphon android atau laptop merupakan suatu hal yang sulit, mengingat bahwa barang tersebut merupakan barang yang mahal. Kebanyakan penduduk yang tinggal didaerah terpencil lebih mementingkan kebutuhan pokok.

  1. Rendahnya pendidikan orang tua

Pendidikan orang tua juga mempengaruhi proses belajar peserta didik, karena jika peserta didik diberikan tugas dari pendidik, maka peserta didik akan bertanya kepada orang tuanya. Jika pendidikan, pengetahuan, wawasan dan pengalaman orang tua yang rendah, maka orang tua juga kesulitan dalam menjawab atau membantu mengerjakan tugas yang diberikan pendidik. Sebelum adanya virus corona-19 prosesbelajar mengajar dilakukan secara offline, sehingga tidak melibatkan orang tua dari peserta didik untuk mendampingi dalam mengerjakan tugas maupun belajar online. Berbeda dengan proses belajar mengajar yang dilakukan dengan cara online, orang tua dari peserta didik harus mengetahui tugas dan materi yang sudah disampaikan pendidik, supaya orang tua peserta didik bisa mengetahui perkembangan belajar peserta didik.

Pada masa pandemi yang tidak kunjung usai kebanyakan peserta didik merasa bosan dengan pembelajaran yang dilakukan dengan daring atau online karena pendidik hanya memberikan materi dan tugas. Sehingga pendidik harus melakukan komunikasi dengan orang tua peserta didik, karena dalam pembelajaran online peserta didik membutuhkan bantuan orang tua. Jika peserta didik kesulitan dalam mengerjakan tugas, maka sudah seharusnya orang tua membantu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan pendidik kepada peserta didik. Tidak semua orangtua peserta didik bisa untuk menyelesaikan tugas yang diberikan pendidik, dikarenakan rendahnya pendidikan orang tua peserta didik serta terbatasnya pengetahuan.

Dengan keterbatasan pengetahuan orang tua dari peserta didik, maka pendidik harus mengembangkan kreativitas berbasis teknologi, strategi pembelajaran yang bervariasi dan menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan supaya peserta didik tidak merasa bosan. Misalnya pendidik memberikan tutorial dan materi praktikum hukum Archimedes dengan menggunakan aplikasi zoom untuk menciptakan serta menambah wawasan peserta didik. Pertemuan selanjutnya peserta didik melakukan praktikum secara mandiri, yang dibimbing pendidik menggunakan aplikasi online berupa Google Zoom Meet. Dengan begitu proses pembelajaran akan semakin menyenangkan, tidak membuat peserta didik merasa terbebani serta menambah wawasan peserta didik meskipun proses belajar mengajar dilakukan secara daring atau online.

Proses belajar mengajar pendidik dan peserta didik setelah adanya virus covid-19 adalah tetap melakukan kegiatan belajar dan mengajar bertatap muka, dengan syarat setiap satu minggu diperbolehkan 3 kali bertatap muka. Serta diberikan batas maksimal dalam pembelajaran. Misalkan pembelajaran dimulai jam 07.00 dan selesai pada pukul 09.00. serta tetap menerapkan protokol kesehatan, jaga jarak antara pendidik dengan peserta didik, hubungan antar peserta didik, tidak boleh berjabat tangan termasuk peserta didik dengan guru, memakai masker ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung, membawa makanan sendiri dari rumah, membawa hand sanitizer atau cuci tangan setelah atau sebelum melakukan kegiatan dan menjaga imun tubuh dengan baik dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan rajin berolahraga. Selalu bahagia saat pendidik memberikan tugas atau materi karena kunci dari kesehatan terhindar dari virus covid-19 yaitu bahagia secara lahir dan batin.

Tentang penulis : Yahya Nurvianti adalah Mahasiswa UIN Walisongo Semarang jurusan  Pendidikan Fisika

*Opini di atas merupakan tanggung jawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggung jawab Bloranews.com.