Menurut keterangan warga, babi hutan tersebut berasal dari arah Desa Trembulrejo. Ternyata babi tersebut telah menjadi incaran para pengajak (pemburu) dari Japah. Dari Trembulrejo babi tersebut lari hingga ke Dukuh Nggade.
“Kemudian terus lari hingga ke Kedungjambon dan dipukuli dengan pentungan sampai mati. Kita takut, hewan ini merusak tanaman. Setelah mati, babi itu diserahkan para pengajak (pemburu) dari Japah yang telah mengincar sejak dari Trembulrejo,” pungkasnya.
Kemarau panjang dan sumber air di hutan yang mulai mengering diperkirakan menjadi penyebab keluarnya hewan-hewan liar dari dalam hutan.
Reporter : Ika Mahmudah
