Semarang, BLORANEWS.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) resmi membuka pendaftaran Program Beasiswa Santri dan Pengasuh Pesantren Tahun 2026.
Informasi lengkap dan pendaftaran bisa diakses melalui laman resmi Pemprov Jateng: https://jatengprov.go.id.
Program ini merupakan bagian dari 11 program prioritas Luthfi–Yasin, yang dikenal dengan sebutan Pesantren Obah.
Fokusnya adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia di lingkungan pesantren, baik santri maupun para pengasuh.
Beasiswa tersebut pertama kali diperkenalkan pada peringatan Hari Santri Nasional tingkat Provinsi Jawa Tengah di Kudus, 22 Oktober 2025.
Dalam pelaksanaannya, Pemprov Jateng menunjuk Lembaga Fasilitasi dan Sinergitas Pesantren (LFSP) yang diketuai Prof. Dr. KH. Hasyim Muhammad, M.Ag. untuk mengelola program ini.
KH Hasyim menjelaskan bahwa beasiswa ini mencakup beberapa jenjang pendidikan.
“Beasiswa santri dan pengasuh pesantren ini untuk berbagai jenjang, mulai dari S1 dalam negeri, vokasi dan S1 luar negeri, hingga program S2 bagi pengasuh pesantren,” terangnya.
Berikut gambaran umum program yang ditawarkan:
-
Beasiswa S1 Dalam Negeri (Jawa Tengah) – mencakup bidang Kedokteran, Pertanian, Sains, Teknologi, Teknik, Matematika, dan Keislaman, dengan pembiayaan penuh dari semester 1 hingga 8.
-
Beasiswa Vokasi dan S1 Luar Negeri (Bidang Saintek) – negara tujuan antara lain Turki, India, Jepang, Korea Selatan, China, dan Taiwan.
-
Program Double Degree (S1 Luar Negeri) – kuliah empat semester di luar negeri (semester 5–8) untuk bidang sains dan teknologi.
-
Beasiswa S1 Luar Negeri Bidang Keislaman – antara lain di Universitas Al Azhar Mesir dan Al Ahqof, dengan dukungan biaya kuliah, hidup, visa, dan tiket.
-
Beasiswa S2 Dalam Negeri – bagi pengasuh pesantren di bidang Keislaman, Humaniora, dan Saintek, sebagai dukungan penyelesaian studi.
Tahapan seleksi terdiri atas verifikasi administrasi, seleksi akademik dan kepesantrenan, serta wawancara.
Peserta juga wajib memenuhi kriteria hafalan Al-Qur’an minimal 3–10 juz, tergantung jenjang program, serta mampu membaca kitab kuning.
Khusus penerima beasiswa luar negeri, wawancara akan menekankan penguasaan bahasa asing dan wawasan kebangsaan.
Peserta yang lolos diwajibkan untuk:
-
Melapor perkembangan studi tiap semester,
-
Menyelesaikan studi tepat waktu, dan
-
Mengabdi minimal satu tahun di pesantren asal setelah lulus.
Seleksi akan dimulai pada awal tahun 2026, dan monitoring dilakukan setiap semester oleh LFSP. Informasi lebih lanjut bisa diperoleh melalui kontak resmi LFSP di 0812-4947-7772 (Nafi).
“Tujuan utama program ini adalah mendorong pesantren agar menjadi pusat lahirnya sumber daya unggul yang berkontribusi bagi kemajuan bangsa,” tutup KH Hasyim. (Jyk)






