Blora- Sudah dua hari ini para pelanggan PDAM di Blora tidak mendapatkan pasokan air bersih. Sehingga, mereka terpaksa menggunakan berbagai cara demi mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Rabu (27/11).
Sebelumnya, air PDAM yang mengalir ke pelanggan berwarna coklat kehitaman. Meski demikian, para pelanggan terpaksa menggunakan air tersebut untuk mandi dan bersih-bersih lantaran tidak ada alternatif lain.
Menanggapi situasi ini, Direktur PDAM Tirta Amerta Blora, Yan Riya Pramono menjelaskan, pihaknya memang menghentikan pasokan air lantaran air baku yang bersumber dari Bengawan Solo Cepu tercemar dan tak layak pakai.
“Kami belum tau kapan dapat mengalirkan lagi. Ini air Bengawan Solo masih hitam pekat,” katanya.
Menurut Yan, Bengawan Solo merupakan sumber andalan PDAM Tirta Amerta. Sumber air lainnya seperti Waduk Tempuran mengering di musim kemarau. Sedangkan Sungai Ngampel hanya mampu memproduksi selama 2 jam per hari saja.
“Waduh, kita belum punya alternatif lain. Sampai saat ini belum ada. Kita hanya berharap hujan segera turun,” imbuhnya.
Dikutip dari laman Detik, Gubernur Jawa Tengah menyebutkan, pencemaran di Bengawan Solo berasal dari limbah ciu, alkohol, batik, hingga dari ternak babi. Meski demikian, pihaknya masih menunggu data yang lebih spesifik.
Ganjar juga memastikan akan menemui perusahaan yang diduga melakukan pencemaran tersebut. Hal ini dilakukannya untuk menghindari kemarahan masyarakat kepada perusahaan tersebut atas pencemaran yang terjadi. (jyk)