fbpx

BLOK D PASAR RAKYAT SIDO MAKMUR BLORA TUNGGU VALIDASI DATA

Penempatan Blok D Pasar Rakyat Sido Makmur Blora menunggu validasi data. Tujuannya, supaya yang menempati benar-benar yang berhak. Tidak monopoli.
Blok D Pasar Sido Makmur Blora.

Blora, BLORANEWS – Penempatan Blok D Pasar Rakyat Sido Makmur Blora menunggu validasi data. Tujuannya, supaya yang menempati benar-benar yang berhak. Tidak monopoli.

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop-UKM) Blora, Kiswoyo mengaku, dalam penataan pedagang dan pengisian Blok D Pasar Rakyat Sido Makmur Blora dilakukan dengan menggandeng Kejaksaan Negeri Blora. Harapannya tidak terjadi risiko kedepannya.

“Kita sudah lakukan beberapa kali rapat. Baik kejaksaan, pengelola, pedagang dan lainnya,” terangnya.

Dia menambahkan, saat ini sudah ada daftar nominatif para pedagang. Sudah dibahas bersama. Selain itu, pihaknya juga sudah mengajukan surat resmi ke Kejari Blora untuk melakukan pendampingan. Ini untuk menentukan siapa saja yang berhak untuk menempati kios.

“Hasilnya diminta untuk mengkaji lagi,” terangnya.

Kiswoyo menambahkan, daya tampung Blok D Pasar Rakyat Sido Makmur Blora sekitar 181. Rinciannya, Los 107, Lapak meja ada 48 dan kios 26 buah.

“Tetapi jumlah pedagang lebih dari itu. Sehingga perlu sinkronisasi dan validasi data,” tegasnya.

Pihaknya berjanji akan memprioritaskan yang selama ini belum memiliki lapak di Blok A, B dan C. Tentu sesuai azas keadilan.

Rencananya, untuk yang menempati akan diundi. Ada 26 kios. Diutamakan bagi pedagang yang aktif bayar Retribusi. Aktif jualan dan benar-benar memiliki lapak. Sehingga tidak ada perselisihan. Selain itu semuanya gratis.

Diketahui, sudah 6 bulan ini Lapak Blok D Pasar Rakyat Blora Sido Makmur di Jalan MR Iskandar KM 3, Kelurahan Mlangsen, Kecamatan Kota Blora dibiarkan kosong. Belum ditempati. Nganggur dan terbengkalai. Bahkan plafon sempat ambrol.

Salah satu warga, Fadhil mengaku heran dengan pemerintah. Padahal bangunan tersebut sudah selesai Desember 2021 kemarin.

“Dipakai saja belum udah ambrol. Buat apa dibangun kalau dibiarkan mangkrak begini,” ucapnya.

Menurutnya, Eman sudah dibangun tapi dibiarkan begitu saja. Yang terjadi pasti rusak. Karena tidak dirawat.

“Coba kalau ini ditempati. Mungkin Tidak seperti ini juga,” tambahnya.

Dia berharap, pemerintah segera mengisi bangunan dengan pedagang. Sehingga sesuai peruntukan.

“Sebenarnya siapa saja pedagangnya kan jelas. Datanya ada. Lha ini, sudah 5 bulan nganggur. Lantas buat apa di bangun kalau tidak ditempati,” keluhnya beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, tahun 2021 lalu, pemerintah kembali membangun Blok D Pasar Rakyat Blora Sido Makmur di Jalan MR Iskandar KM 3, Kelurahan Mlangsen, Kecamatan Kota Blora. Anggarannya Rp 3,8 Miliar. Meski telat 8 hari. Namun Pelaksana sudah disanksi sesuai aturan yang berlaku.

Selain itu, total pedagang di Pasar Rakyat Sidomakmur ada 2.315 pedagang. Menempati Blok A sebanyak 420 pedagang. Blok B ada 402 pedagang. Sementara Blok C ada 1057 pedagang. Masih ada lagi, yaitu pedagang pendasaran sebanyak 400 pedagang.

Untuk Pasar Rakyat Blora Sido Makmur dibangun di atas tanah milik Pemkab seluas 4,4 hektare. Totalnya senilai Rp 52,7 milyar. Dilaksanakan bertahap. Mulai tahun 2016 (pengurukan Rp 10,669 Miliar), tahun 2017 pembangunan dua Blok(A,B) Rp 24,589 miliar dan Tahun 2018 Rp 17,490 Miliar untuk Blok C.

Total ada 1.924 tempat terdiri kios, los dan meja jual beli. Rinciannya Kios Blok A dan B ada 264 unit (ukuran 3×4). Kios dalam los ada 360 unit (ukuran 2×2) dan meja bumbon ada 216 unit. Untuk Blok C Kios ada 44 unit, Meja sayuran 900 unit ukuran 1 meteran, dan meja daging ada 140 unit. (sub).