Semarang, BLORANEWS.COM – Komitmen terhadap pendidikan usia dini yang ramah anak terus diperkuat di Jawa Tengah. Bunda Literasi Provinsi Jateng, Nawal Arafah Yasin, menyatakan kesiapannya menjalin sinergi dengan Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jateng untuk menghadirkan PAUD yang bebas dari kekerasan dan perundungan.
Rencana kolaborasi itu mencakup pelaksanaan program sekolah anti-bullying yang akan dimulai seiring pengukuhan Bunda Literasi dari 35 kabupaten/kota se-Jateng pada Mei ini. Pengukuhan Bunda PAUD Provinsi juga dijadwalkan berlangsung dalam waktu dekat.
Nawal menekankan pentingnya membentuk karakter anak sejak dini melalui lingkungan pendidikan yang mendukung nilai-nilai moral.
“Nantinya, kita akan bersama-sama Dinas Pendidikan, juga untuk lebih prioritas membangun sekolah itu sebagai sekolah ramah anak, terus membangun karakter anak yang baik,” ujarnya usai menerima kunjungan BBPMP di Rumah Dinas Wakil Gubernur Jateng, Rabu (7/5/2025).
Istri Wakil Gubernur Jateng ini menyampaikan bahwa Bunda PAUD akan segera menyusun sejumlah agenda strategis, termasuk program-program wajib yang menyasar pencegahan kekerasan dan menciptakan ruang belajar yang nyaman.
“Ini akan kita sinergikan, bagaimana program-program prioritas dibuat dari hulu sampai ke hilir, kemudian masif bergerak sampai ke bawah. Nanti ada program yang wajib dilakukan Bunda PAUD, dan akan menjadi alternatif,” kata Nawal.
Selain intervensi di sekolah, pihaknya juga menekankan pentingnya keterlibatan orang tua dalam mendukung tumbuh kembang anak. Edukasi bagi orang tua pun akan menjadi bagian dari strategi menyeluruh.
“Bentuk ramah anak adalah bagaimana sekolah ini menjadi sekolah yang aman, anak-anak tanpa bullying dan kekerasan seksual, kemudian sekolah itu juga dibentuk untuk bagaimana ketika ada kekerasan pengaduannya, seperti apa cara edukasi ke orang tua seperti apa,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala BBPMP Jateng, Nugraheni Triastu, menyambut baik kolaborasi ini. Ia menyebut Nawal Arafah akan menjadi pembicara utama dalam program sekolah anti-bullying mendatang.
“Beliau sangat responsif. Selama ini beliau memiliki concern yang sama, sehingga ketemu dengan kami seperti mendapatkan partner untuk berkolaborasi, meningkatkan aktivitas literasi di PAUD dan sekolah ramah anak nanti ke depan,” jelas Nugraheni. (Jyk)