fbpx

BUPATI DAN MUSLIMAT NU SALURKAN SANTUNAN ANAK YATIM PIATU SECARA VIRTUAL

BUPATI DAN MUSLIMAT NU SALURKAN SANTUNAN ANAK YATIM PIATU SECARA VIRTUAL
Bupati Blora, Arief Rohman beri santunan kepada anak yatim-piatu.

Blora – Pimpinan Cabang (PC) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) menggelar acara santunan anak yatim piatu, doa bersama dan istighosah untuk keselamatan bangsa yang diikuti Bupati Blora, Arief Rohman di Pendopo Rumah Dinas, Kamis (19/08).

Acara yang diawali dengan Pembacaan Tahlil dan Khotmil Qur’an oleh Ibu Nyai Hj. Umi Hanik Muharror Ali ini dilanjutkan dengan santunan anak yatim piatu yang dilakukan secara virtual diikuti oleh Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU se Kabupaten Blora.

Ketua PC Muslimat Blora, Ibu Komariah, mengungkapkan bahwa tujuan kegiatan hari ini, yang pertama adalah memperingati datangnya tahun baru hijriyah 1443, yang kedua memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 76, yang ketiga adalah mensyiarkan bulan bakti sosial muslimat Nahdlatul Ulama yang rutin dilaksanakan setiap bulan Muharram.

“Kegiatan ini sudah dilakukan dari tanggal 1 Muharram sampai tanggal 9. Alhamdulillah mulai jajaran kepengurusan muslimat dari pengurus cabang, ranting dan anggota majelis taklim sudah kami instruksikan untuk mengadakan KHotmil Qur’an,” ungkap Komariah.

Dalam kegiatan tersebut, santunan diberikan secara simbolis kepada 11 anak yatim piatu perwakilan 11 PAC Muslimat. Bupati juga menyerahkan bantuan sembako dan paket makanan kepada para anak yatim piatu ini.

“Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Blora menyampaikan apresiasinya setingi-tingginya kepada Muslimat NU cabang Blora yang sudah berkontribusi dan partisipasi dalam kegiatan menyemarakkan Bulan Muharram ini, Kita berharap kegiatan khataman Qur’an, santunan anak yatim dan kegiatan bermanfaat ini membawa kebaikan dan mohon di doakan semoga kasus covid 19 di Blora ini segera turun. Agar kita dapat hidup secara normal kembali,” terangnya.

Bupati menyampaikan apabila kondisi sudah normal kembali nantinya ibu-ibu muslimat yang dulu memiliki kegiatan dilapangan nantinya bisa berlangsung kembali. 

“Sementara kegiatan kita batasi sampai nanti turun ke level 2. Nantinya apabila sudah normal kembali madrasah dan pondok pesantren bisa masuk seperti dulu lagi,” pungkasnya. (Spt)