fbpx

BUPATI JANJIKAN BANGUN JEMBATAN BULUROTO-TUTUP TAHUN DEPAN

Jembatan penghubung antara Desa Buluroto, Kecamatan Banjarejo dengan Desa Tutup, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora akan segera dibangun di tahun 2023 mendatang.
Bupati Blora, Arief Rohman.

Blora, BLORANEWS – Jembatan penghubung antara Desa Buluroto, Kecamatan Banjarejo dengan Desa Tutup, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora akan segera dibangun di tahun 2023 mendatang.

Hal ini disampaikan Bupati Blora, Arief Rohman dalam acara pengajian umum Tasyakuran Manganan, Khotmil Qur’an Houl Sunan Pojok di Dukuh Pojok, Desa Buluroto, Kecamatan Banjarejo, Kamis (26/5) malam.

“Alhamdulillah mimpi masyarakat Buluroto untuk memiliki jembatan menuju Desa Tutup, Tunjungan akan kita wujudkan bersama. InsyaAllah akan kita bangun tahun depan (2023). Pembangunan jembatan diperkirakan akan menelan biaya sebesar 11,5 miliar,” jelasnya.

Bupati Arief meminta warga Buluroto untuk mendukung adanya pembebasan lahan warga yang terdampak, karena tahun ini masuk tahap perencanaan dan pembebasan lahan. Tentu dengan ganti rugi sewajarnya.

“Jadi nantinya pelajar dari Banjarejo yang akan sekolah ke SMAN 1 Tunjungan, SMK Negeri 1 Blora, MAN, ataupun SMK Bhakti Husada hingga SMK Muhammadiyah tidak perlu lewat Kaliwangan. Langsung lewat jembatan baru dari Buluroto menuju Tutup. Mengurangi beban lalu lintas Jembatan Kaliwangan,” terang Bupati.

Termasuk bagi warga Tunjungan yang akan belanja kebutuhan sayur mayur juga lebih dekat melewati jembatan menuju Buluroto. Diharapkan, jembatan penghubung Kecamatan Banjarejo dengan Tunjungan bisa menjadi akses masyarakat.

Kepala Desa Buluroto, Margono telah diundang DPUPR Blora untuk mengikuti Konsultasi Publik Rencana Pembangunan Jembatan Buluroto-Tutup bersama seluruh stakeholder terkait, Rabu (25/5) lalu. Ia menjelaskan warga yang terdampak pembebasan lahan ada sembilan Kepala Keluarga (KK).

“Kami masyarakat Desa Buluroto siap mengawal kelancaran program Pak Bupati ini. Ini nanti ada lahan milik 9 warga yang kena ganti rugi. Lahan berupa ladang dan tegalan, tidak ada yang pemukiman,” ucap Kades Margono. (Jam).