fbpx

BUPATI KOKOK MINTA DANA DESA DISISIHKAN UNTUK ATASI PENGANGGURAN

Rakor dan Sinkronisasi Data Program Penanggulangan Kemiskinan di ruang pertemuan Setda Blora
Rakor dan Sinkronisasi Data Program Penanggulangan Kemiskinan di ruang pertemuan Setda Blora

Blora- Sebagai tindak lanjut arahan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimun yang berkunjung ke Blora beberapa waktu lalu, Bupati Blora Djoko Nugroho segera menggelar Rakor dan Sinkronisasi Data Program Penanggulangan Kemiskinan pagi tadi.

Dalam agenda yang berlangsung di ruang pertemuan Setda Blora tersebut, Bupati meminta semua pihak serius menyelesaikan perkara kemiskinan ini. Bupati bahkan memerintahkan Kades di Blora untuk menyisihkan Dana Desa (DD) untuk mengatasi pengangguran.

 

Rakor dan Sinkronisasi Data Program Penanggulangan Kemiskinan di ruang pertemuan Setda Blora
Rakor dan Sinkronisasi Data Program Penanggulangan Kemiskinan di ruang pertemuan Setda Blora

 

“Selain CSR Bank Jateng dan BAZNAS, saya minta kepada para Kades untuk dapat menyisihkan dana desa guna pendampingan usaha bagi warganya yang belum bekerja,” perintah Kokok (sapaan Djoko Nugroho, red), Senin (18/02).

Sebelumnya, Kokok menegaskan kepada para Kades dan Camat untuk melakukan pendataan terhadap warga miskin yang ada di wilayahnya masing-masing, untuk kemudian akan diberikan bantuan Bedah RTLH yang berasal dari CSR Bank Jateng dan BAZNAS.

CSR Bank Jateng dan BAZNAS akan diberikan kepada masing-masing 10 keluarga di 34 Desa dengan 12 Desa prioritas. Kedua belas desa prioritas tersebut adalah Desa Sidomulyo, Ketileng, Sumber, Mendenrejo, Getas, Pilang, Ngumbul, Kedungwungu, Botoreco, Gabusan, Bangkleyan dan Wado.

Hadir dalam rakor ini, sekretaris daerah (Sekda) Blora Komang Gede Irawadi, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Blora Samsul Arief, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Purwadi Setiono, Camat dan Kades di desa prioritas penanggulangan kemiskinan. (one)