BLORANEWS – Lokakarya calon guru penggerak angkatan 7 yang di adakan di GOR Blora berlangsung meriah. Salah kelompok yang memamerkan karyanya adalah dari kelompok Nusantara. Dalam kelompok tersebut terdapat empat calon guru penggerak. Dody Luhansa dari SMA 1 Ngawen, Suntari dari SDN Jejeruk, Danu Kristanto dari SDN Jejeruk, Ratna Ernawati.P dari SDN Tempelan.
Dody Luhansa memiliki program yang cukup menarik di ranah literasi yaitu Pembelajaran berdiferensiasi. Disana guru berusaha menggali pertanyaan sesuai pilihan peserta didik. Dari situ baru bersama-sama mendiskusikan tema yang di ambil. Selanjutnya siswa di giring untuk menggali impiannya sesuai tema . Terahir adalah penjabaran rencana pembelajaran dan ekskusi. Tak ketinggalan Pak Dody juga memberikan buku karangannya sendiri pada para pengunjung.
Suntari calon guru penggerak ini juga tidak kalah nyentrik dengan programnya yaitu memanfaatkan limbah stik eskrim yang dimanfaatkan sebagai karya seni dan tentunya disesuaikan berdasarkan skill yang di miliki anak didik.
Berbeda lagi dengan Danu Kristanto, dengan memanfaatkan hasil alam sebagai materi untuk bahan karya seni sekaligus memiliki nilai jual juga. Mas Danu memiliki prinsip bahwa lingkungan SD yang berada di pedesaan harus bisa membawa manfaat lingkungan sekitar, terutama mendidik anak didik berfikir kreatif.
Dan yang terahir adalah Ratna Ernawati, calon guru penggerak perempuan yang bisa memberikan inspirasi guru perempuan lain dalam menggali potensi alam untuk survive di lingkungan masyarakat. Karya yang sudah dihasilkan diantaranya jamu yang diracik dari empon-empon dan dedaunan.
Calon guru penggerak dari kelompok Nusantara ini berhasil menyita perhatian para pengunjung diantaranya Pak Ainur Rofiq_ Kadinas Diknas dan Bu Ainin selaku ketua kader PKK Blora. Apresiasi juga di sampaikan oleh tamu undangan ketika mereka singgah di stand Nusantara.
Rasa terimakasih disampaikan oleh kelompok Nusantara yang karena kerja kerasnya selama ini benar-benar membuahkan hasil. (Lis)