fbpx

CERITA OCTADHEA PRIMANANDA PUTRI, PASKIBRAKA PROVINSI ASAL BLORA

Octadhea Primananda Putri tak pernah menyangka bisa terpilih menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat Provinsi Jawa Tengah. Lantas bagaimana dia bisa lolos menyisihkan calon lainnya. Simak kisah selengkapnya.
Cerita Octadhea Primananda Putri, Paskibraka Provinsi Asal Blora.

Blora, BLORANEWS – Octadhea Primananda Putri tak pernah menyangka bisa terpilih menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat Provinsi Jawa Tengah. Lantas bagaimana dia bisa lolos menyisihkan calon lainnya. Simak kisah selengkapnya.

Pelajar kelas XI MIPA 5, SMA N 1 Blora ini mengaku, awalnya dia mengikuti organisasi di sekolah yang bernama Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paspratu) SMA negeri 1 Blora.

“Saya melakukan seleksi sekolah untuk menuju seleksi Paskibra kabupaten. Disitu SMA 1 Blora mengirimkan 8 anak untuk seleksi kabupaten termasuk diri saya. Selain itu, 40 sekolah di Kabupaten Blora juga masing masing  mengirimkan beberapa siswanya untuk seleksi kabupaten,” jelas Perempuan yang tinggal di Jl. Gunung Lawu Gang Sate No.17 Rt 008/Rw 001, Tempelan Blora.

Dalam seleksi kabupaten, pihaknya melakukan tes tinggi badan. Berat badan. Tensi dan Pasukan Baris Berbaris (PBB).

Setelah melalui itu semua, tiba waktunya pengumuman.

“Disitu saya bener bener deg deg an. Lolos kabupaten aja udah syukur. Alhamdulillah,” tambahnya.

Saat nomer teman-temannya disebut untuk maju kedepan, dia sempat bingung. Terbesit pertanyaan, kenapa nomernya tidak disebut-sebut.

Dirinya sudah takut saat itu. Teman-temannya  yang nomernya disebut berbaris disebelah kanan. Saat nomernya disebut dia ditempatkan terpisah sama barisan teman yang lain. Dia ditempatkan dibariskan disebelah kiri. Tiga teman laki-laki saya yang dari SMA1 Blora. Dan ternyata, yang sebelah kiri itu barisan yang lolos tingkat kabupaten.

“Perasaan saya campur-campur sedih bahagia terharu lah. Intinya, saya langsung melihat kearah belakang disitu ada orang tua saya yang tersenyum bahagia melihat saya. Dan teman saya yang baris dibarisan kanan haru pulang,” imbuhnya.

Dia menambahkan, saat pengukuran baju Paskibra, dirinya dipanggil oleh kakak pelatihan (PPI Kabupaten Blora). Dia diseleksi bersama 2 teman perempuan dari SMA lain. Mulai tes PBB, wawancara bahasa Inggris dan tes bakat.

“Saat yang lolos kabupaten dibariskan, nomer saya ’51’ disebut dan nomer teman saya laki-laki juga disebut. Disuruh maju kedepan. Setelah itu kakak PPI-nya bilang, kita lolos tingkat Provinsi,” tegasnya.

Dia bersyukur, berkat doa dan restu orang tuanya, bisa sampai di titik sekarang.

“Saya merasa sangat senang. Sebelumnya gak pernah ada bayangan bakal bisa sampai sekarang,” terang pelajar yang hoby bernyanyi dan menari ini.

Perempuan yang tinggal di Jl. Gunung Lawu Gang Sate No.17 Rt 008/Rw 001, Tempelan Blora berharap bisa terus berkarya. Bisa membanggakan kedua orang tua. Sekolah, serta kota kelahirannya.

“Dan saya berharap, saya bisa bertugas semaksimal mungkin. Melakukan yang terbaik di Hari Ulang Tahun Republik Indonesia Tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2022,” tambahnya.

Pelajar kelahiran Blora, 28 Oktober 2005 ini juga memiliki cita-cita mulia. Yaitu ingin menjadi Polisi Wanita (Polwan). Ingin masuk ke Akademi Kepolisian (Akpol). (sub)