fbpx

CUACA MUDAH BERUBAH, WARGA DIMINTA WASPADAI SERANGAN PUTING BELIUNG

Rumah Waridin bin Taru (72), warga Desa Padaan Japah rata dengan tanah setelah disapu puting beliung, Rabu (04/10).

Blora – Cuaca yang mudah berubah, warga Blora diminta mewaspadai serangan angin puting beliung. Terakhir, puting beliung terjadi di Desa Padaan Japah awal bulan Oktober lalu. Dalam peristiwa ini, satu rumah rata dengan tanah. Meski tidak ada korban jiwa, kerugian material dalam peristiwa ini sangat besar.

Baca Juga :

DISAPU PUTING BELIUNG, RUMAH LANSIA DI PADAAN JAPAH RATA DENGAN TANAH

 

Rumah Waridin bin Taru (72), warga Desa Padaan Japah rata dengan tanah setelah disapu puting beliung, Rabu (04/10).

 

Agung Tri dari TRC (Tim Reaksi Cepat) BPBD Blora mengatakan tidak mudah mengidentifikasi tanda-tanda serangan angin puting beliung.

“Puting beliung terjadi para musim peralihan kemarau ke penghujan, luasannya antara 5 sampai 10 kilometer. Durasi puting beliung kurang lebih 10 menit, dan menyapu dalam sebuah garis lurus,” jelas Agung Tri, Senin (30/10).

Agung menambahkan, puting beliung hanya bisa diprediksi dalam waktu antara 30 menit sampai 1 jam sebelum kejadian. Untuk itu, diperlukan sejumlah langkah untuk meminimalisir korban dalam serangan mendadak ini.

“Jika anda berada di jalan, segera turun dari kendaraan anda dan tiarap di tempat ang lebih rendah seperti saluran air. Lindungi kepala dengan lengan anda,” himbaunya.

Hindari berlingung di bawah jembatan, baliho dan pepohonan atau bangunan yang mungkin roboh karena serangan angin puting beliung. Ia juga menyarankan agar menjauhi benda-benda yang sekira dapat diterbangkan dengan kekuatan angin puting beliung.

“Untuk mencegah kerusakan sebelum terjadi puting beliung, Kalak (Kepala Pelaksana) BPBD Blora menghimbau agar melakukan pemangkasan ranting dan dahan pohon yang ada di sekitar rumah atau bangunan.Serangan mendadak puting beliung dapat merubuhkan bangunan bahkan merenggut korban jiwa, “ pungkasnya.

Reporter : Fawaidi M / Agung Tri TRC BPBD Blora