Blora, BLORANEWS.COM – Bagi warga yang tinggal di sekitar kawasan hutan KPH Randublatung, alam adalah sumber pangan yang melimpah.
Saat musim hujan tiba, jamur liar tumbuh subur di bawah pepohonan, menjadi buruan utama para petani dan warga sekitar.
Salah satu yang menikmati berkah alam ini adalah Siti Elisa, Perangkat Desa Jatiklampok Kecamatan Banjarejo, Blora yang juga seorang petani ini berhasil mengumpulkan satu sak penuh jamur lunjuk.
“Hari ini dapat satu sak Bulog, ini mau saya bawa pulang,” ujar Elisa sembari memperlihatkan jamur yang baru dipetiknya dari hutan, Rabu (29/02/1/2025).
Menurutnya, bulan Januari hingga Februari adalah waktu yang tepat untuk mencari jamur, karena curah hujan yang cukup tinggi mendukung pertumbuhannya.
Jamur yang sering didapatnya antara lain jamur lunjuk dan jamur barat. Hampir setiap kali pergi ke lahan tahunan Perhutani, ia selalu menemukan jamur-jamur liar yang tumbuh di sekitar hutan.
“Karena tadi banyak sekali dapatnya, jadi ini saya bagi ke tetangga-tetangga. Ini saja sudah pada antri minta,” tambahnya.
Di kalangan warga desa, jamur lunjuk ataupun jamur barat kerap diolah menjadi berbagai masakan, seperti sayur bening, oseng, hingga jamur krispi. Namun, yang paling digemari tetap sayur bening, favorit di meja makan warga.
“Soal rasa jangan didebat, sedep mas! Ndak usah pakai penyedap, daging ayam saja kalah,” kata Elisa dengan semangat.
Fenomena panen jamur liar ini menjadi berkah bagi warga sekitar yang mengandalkan hasil alam sebagai tambahan pangan keluarga.
Selain itu, jamur lunjuk dan jamur barat juga menjadi potensi sumber daya lokal yang bisa dikembangkan lebih jauh sebagai produk kuliner khas desa. (Zak)






