fbpx

DATA KPM DINSOS TIDAK RELEVAN, PEMERINTAH DESA BINGUNG

Kabid Sosial Dinsos PPA Blora Hartanto saat menerima keluhan salah seorang aparat desa
Kabid Sosial Dinsos PPA Blora Hartanto saat menerima keluhan salah seorang aparat desa

Blora – Meski Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang akan disalurkan dengan metode E-Warong akan mulai dilaksanakan dalam waktu dekat, ternyata banyak desa di Blora masih mengalami kebingungan terkait Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Padahal, besok (30/10) akan berlangsung launching perdana E-Warong (Warung Gotong Royong Elektronik) di Desa Patalan Kecamatan Blora Kota. Artinya, setelah Patalan, sejumlah desa di Kabupaten Blora akan menggelar acara yang sama. Konsekuensinya, KPM akan mulai mendapatkan beras dan telur dari E-Warong.

Salah satu desa di Blora yang mengalami kebingungan dengan penentuan KPM adalah Desa Trembulrejo Kecamatan Ngawen. Menurut pemerintah desa setempat, data yang diturunkan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Blora tak lagi relevan.

 

Kabid Sosial Dinsos PPA Blora Hartanto saat menerima keluhan salah seorang aparat desa
Kabid Sosial Dinsos P3A Blora, Hartanto Wibowo (berkaca mata) saat menerima kunjungan konsultasi dari salah seorang aparat desa

 

“Sebelumnya, kita ada KPM sebanyak 283 orang. Ternyata, data yang diturunkan terakhir sebanyak 240 KPM. Jumlah terakhir ini pun, tak lagi sesuai dengan kondisi desa. Artiya, banyak dari KPM tersebut, saat ini kondisinya berkecukupan,” ucap Kaur Umum Desa Trembulrejo, Arif Rahmat, Senin (29/10).

Arif mengatakan, kondisi ini membuat pemerintah desa setempat melakukan seleksi lagi untuk data yang diturunkan dari Dinsos P3A. Tak hanya itu, pemerintah desa pun melakukan konsultasi ke dinas terkait untuk mendapatkan penjelasan.

“Maka kami ngloloni konsultasi ke Dinsos P3A. Kami ingin tau prosedur penggantian KPM sesuai aturan yang ada,” imbuhnya.