Blora – Dinas kesehatan Kabupaten Blora menjelaskan hingga kemarin hanya menemukan 727 penderita tuberculosis (TBC), jumlah tersebut lebih kecil bila dibandingkan tahun lalu yang mencapai 1377 penderita. (09/10)
Kasi Pencegahan, Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P3M) Dinas Kesehatan Kabupaten Blora Sutik menduga Pandemi Covid-19 menjadi penyebab menurunnya angka tersebut karena masyarakat enggan untuk memeriksakan diri.
”Kalau TBC ditemukan lebih banyak justru lebih bagus. Karena kan bisa langsung diobati dan tidak menularkan,” tuturnya kemarin.
Menurutnya, TBC dapat menular dengan kontak langsung, sehingga dengan lebih dini terdeteksi maka akan semakin baik karena bisa segara ditangani.
Lebih lanjut Sutik menambahkan, Rata-rata masyarakat sudah diimunisasi Bacille Calmette-Guérin (BCG), yakni vaksin untuk melawan tuberculosis.
”Kalau sudah diimunisasi, diharapkan sudah tidak terpapar penyakit-penyakit itu,” pungkasnya. (jyk)
Related Posts
KISAH SUPARDI, MENINGGAL DAN PUNYA TANGGUNGAN DI RUMAH SAKIT
BUNTUT TIDAK TRANSPARANSI REKRUTMEN TENAGA KONTRAK DKK, KOMANG : SAYA MINTA DITUNDA SEMUANYA
JELANG PURNA TUGAS JUBIR COVID-19 KABUPATEN BLORA
PEMKAB BLORA GELAR RAKOR STUNTING, BUPATI: JANGAN SAMPAI JADI BENCANA KEMANUSIAAN!
BLORA PERINGKAT PERTAMA JUMLAH KASUS HIV/AIDS SE- JATENG
SEPANJANG 2019, ADA 3 BATITA PENDERITA HIDROSEFALUS DI BLORA
PENDERITA GANGGUAN JIWA DI KRADENAN JALANI CEK KESEHATAN
No Responses