fbpx

DONGKRAK INVESTASI, GANJAR MINTA KEPALA DAERAH KEMBANGKAN POTENSI UNGGULAN

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kabupaten dan kota serius mengembangkan potensi unggulan di masing-masing daerah. Hal ini ditujukan agar investasi di Jateng berkembang dan berdampak pada sektor ekonomi.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Semarang, BLORANEWS – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kabupaten dan kota serius mengembangkan potensi unggulan di masing-masing daerah. Hal ini ditujukan agar investasi di Jateng berkembang dan berdampak pada sektor ekonomi.

“Menurut saya ini penting, karena kami ditugasi oleh Pak Presiden agar seluruh daerah, provinsi kabupaten, kota, berlomba-lomba melakukan perbaikan ekonomi, mencari terobosan agar kemudian kita tidak terpuruk,” ujarnya usai membuka High Level Meeting Koridor Ekonomi, Perdagangan, Investasi, Pariwisata Jawa Tengah (Keris Jateng), di PO Hotel Semarang, Kamis (16/2/2023).

Ganjar juga meminta agar investasi dipermudah. Kemudian, masing-masing daerah juga harus mulai mencari pasar dengan menggandeng banyak pihak.

Dalam kesempatan itu, Ganjar juga menyoroti soal pelayanan investasi. Mantan anggota DPR RI itu tidak menutup mata pada potensi korupsi pada proses pelayanan investasi.

“Jangan kasih biaya tinggi, integritasnya dijaga. Jangan ada yang mempersulit apalagi kalau punya kepentingan interest pribadi. Biasanya ini nanti terkait dengan korupsi, terkait dengan gratifikasi, ini berbahaya soal investasi, selalu saja. Biasanya kan korupsi juga terjadi di dunia perijinan ya makanya ini saya pesankan betul,” tegas Ganjar.

Selain soal investasi, Ganjar juga menyinggung soal pengembangan UMKM. Ia merasa saat ini adalah kesempatan bagi UMKM untuk naik kelas. Apalagi, Bank Indonesia juga beberapa kali turut serta membantu.

“Kami coba dorong kabupaten kota itu untuk punya unggulan, terus kemudian menjual dengan menarik dan mengajak berpartner lembaga-lembaga bisnis swasta terus kemudian aktivis pariwisatanya dan mudah-mudahan setelah acara ini ada rekomendasi-rekomendasi yang bisa diberikan,” tandasnya.

Perlu diketahui, Kegiatan tersebut merupakan inisiasi dari Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah. Diperkuat dengan dasar Keputusan Gubernur Jawa Tengah No.500/70 tahun 2018, yang anggotanya terdiri dari BI dan OPD terkait Provinsi dan Kabupaten/Kota. (DJ)