Cepu – Salah satu tokoh Nahdlatul Ulama’ Cepu H. Mahmudi Ibrahim wafat pukul 01.00 Wib dini hari tadi di RS Aisyiah Bojonegoro Jawa timur.
Kabar duka ini disampaikan pertama kali oleh adik kandung Almarhum, KH. Affandi Ibrahim di Group WA.
Informasi dari keluarga, sebelum meninggal, Almarhum sempat dirawat sejak tanggal 16 Juni.
Kabar meninggalnya mantan wakil ketua DPRD Blora periode 2004-2009 ini meninggalkan duka yang mendalam bagi masyarakat Cepu.
Menurut Mantan ketua MWC NU Cepu, K Achmad Kholid, Almarhum merupakan pejuang di berbagai lembaga antara lain di Oric, Yayasan Yastamas dan Nahdlatul Ulama’.
“Perjuangan beliau di oric, di masyarakat, di YASTAMAS, terutama di NU menjadi jariyah beliau, saya bersaksi bahwa beliau orang baik yang selalu berjuang untuk agama, negara dan keluarga. Selamat jalan menuju jalan kebahagiaan yang hakiki saudaraku,” tuturnya.
Tri Juwanto, mantan aktivis PMII Blora mempunyai kenangan yang mendalam dengan Almarhum Mahmudi Ibrahim, menurutnya almarhum sangat dekat dekat para aktivis pergerakan. Dikisahkan, semasa menjadi Ketua Komisi di DPRD ( Periode 1999-2004) Mahmudi Ibrahim pernah memfasilitasi PMII saat melakukan aksi demonstrasi.
“Almarhum memang dekat dan ngopeni kaum muda, terlebih para aktivis. Dulu pernah, saat Saya dan teman-teman PMII demo ke DPRD kendaraannya difasilitasi oleh beliau. Padahal yang kita demo itu DPRD, dan yang menerima teman teman juga beliau”, kenang Wakil Ketua IKA PMII Blora ini.
Selain Pejuang NU, yang bersangkutan dikenal sebagai Mantan wakil ketua DPRD dari Partai Kebangkitan Bangsa di era Gus Dur. Selain itu, KH. Mahmudi Ibrahim dikenang sebagai tokoh yang membidani berdirinya Rumah Sakit NU Cepu.
Jenazah almarhum dimakamkan pada hari ini di Pemakaman Umum Sorogo Kelurahan Ngelo Kecamatan Cepu, Sekitar jam 09.00 pagi tadi.
Di hari yang sama Ketua Ranting NU Ngelo, H. Samani juga meninggal dunia dan dimakamkan di Pemakaman umum Sarirejo Kelurahan Ngelo Kecamatan Cepu, Kedua tokoh tersebut meninggal terkonfirmasi positif Covid-19. (Jay)