fbpx
OPINI  

EKSPEDISI MEDANG KAMULAN

Di sebelah Utara, tenggara dan selatan kabupaten Blora tampaknya menampung cukup banyak pecahan periuk dan bangunan kecil Hindu-Jawa. Dibawa contoh sekitar empat puluh patung. Dekorasinya dibuat dengan memotong dan diukir; ada motif bunga di bawahnya, juga profil dan cetakannya, serta bentuk manusia dan binatang. Beberapa bagian mengindikasikan keterampilan tangan seniman. Secara keseluruhan, tim memperkirakan sebagian besar tembikar ini berasal dari sekitar abad ke-13. Terakhir, temuan penting tim adalah keberadaan tiga kepala perempuan berbahan terakota dengan rambut aneh di Pundèn desa Cabak (Jiken),serupa bentuk kepala dari Trowulan.

Ekspedisi di Kabupaten Blora ini belum dapat memberikan kesimpulan tentang kemungkinan pusat pemerintahan keraton Medang atau kebudayaan sebelum tahun 1000. Namun, di sebelah barat daya kota Blora dan sekitar Cepu, berulangnya temuan pecahan-pecahan dari abad ke-9 dan ke-10 antara artefak yang lebih muda, merupakan fenomena yang harus diperhitungkan.

Ternyata,di tempat lain di seluruh kabupaten Blora, tidak ada lokasi dimana pecahan abad ke-17 dan ke-18 ditemukan, dan hanya sedikit barang dari abad ke-16. Pecahan-pecahan modern dan akhir abad ke-19, tentu saja, mudah ditemukan dalam jumlah banyak. Pertanyaannya adalah, mungkinkah hamper seluruh area hutan Jati yang mencakup persentase yang besar, peninggalan abad 17, 18 dan awal abad ke-19 akan ditemukan?

 

Tentang penulis: Totok Supriyanto adalah pemerhati sejarah dan budaya.

*Opini di atas merupakan tanggung jawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggung jawab Bloranews.com