fbpx

EMPAT TITIK LONGSOR DI BLORA AKHIRNYA DITANGANI

Longsor yang menghabiskan badan jalan penghubung Sidomulyo-Klopoduwwur, Desa Sidomulyo Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora sehingga lalu lintas melewati lahan pekarangan warga
Longsor yang menghabiskan badan jalan penghubung Sidomulyo-Klopoduwwur, Desa Sidomulyo Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora sehingga lalu lintas melewati lahan pekarangan warga

Blora- Akhirnya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Blora akan segera menangani empat titik longsor yang ada di Kabupaten Blora. Diketahui keempat lokasi longsor tersebut sudah lama tak tertangani.

 

Longsor yang menghabiskan badan jalan penghubung Sidomulyo-Klopoduwwur, Desa Sidomulyo Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora sehingga lalu lintas melewati lahan pekarangan warga
Longsor yang menghabiskan badan jalan penghubung Sidomulyo-Klopoduwwur, Desa Sidomulyo Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora.

 

Direncanakan penanganan longsor tersebut akan dikerjakan tahun ini. Adapun keempat titik longsoran tersebut yakni Jalan Sidomulyo – Klopoduwur di Kecamatan Banjarejo yang dianggarkan senilai Rp 1,8 milyar, longsor di Bapangan – Kuwung Kecamatan Kradenan dianggarkan sebesar Rp 1,4 milyar.

Kemudian longsoran di Jalan Peting – Sumber Kecamatan Randublatung-Kradenan senilai Rp 1,8 milyar, dan longsoran di Sungai Dukuh Taman Etan Kecamatan Randublatung senilai Rp 2,3 milyar.  

Kepala DPUPR Kabupaten Blora, Samgautama Karnajaya mengungkapkan, penanganan longsor yang dilakukan pihaknya adalah yang perlu mendapatkan penanganan segera, sebab, apabila dibiarkan tak tertangani, longsoran semakin panjang dan melebar. 

“Yang penting agar tidak berkembang longsorannya. Longsor kan jalan terus,” ucapnya. 

Lebih lanjut, menurutnya penanganan longsor nantinya dalam bentuk pembetonan, tidak dengan batu. Sam sapaan akrabnya menambahkan, tanah di lokasi longsor dalam kondisi labil, sehingga apabila dilakukan dengan batu dikhawatirkan tidak optimal dan tidak bertahan lama. 

“Semuanya dibeton. Kalau batu khawatirnya itu kondisi tanahnya kan labil,” tambah dia.

Pihaknya pun bersyukur karena beberapa waktu belakangan ini tidak terjadi hujan. Sebab, apabila turun hujan, sudah pasti longsoran bertambah lebar. Samgautama mengatakan, untuk perbaikan jalan di Desa Ngliron yang menghubungkan Blora-Randublatung belum akan ditangani dalam waktu dekat. Pihaknya akan mengusulkannya pada APBD Perubahan nanti. 

Sementara itu, Kasi Pemanfaatan dan Kerjasama Bidang Sumber Daya Alam (SDA) II DPUPR Blora Heti Novitarini mengungkapkan, dibagian bawah nantinya akan diurug tanah. Namun, pengurugan nantinya akan menyesuaikan kontur tanah. 

”Nanti menyesuaikan kontur. Baru atasnya dipasang beton,” pungkas Heti Novitarini. (Jyk)