fbpx

GANJAR APRESIASI VAKSINASI RATUSAN PENYANDANG DISABILITAS DI REMBANG

GANJAR APRESIASI VAKSINASI RATUSAN PENYANDANG DISABILITAS DI REMBANG
Ganjar saat berinteraksi dengan penyandang disabilitas usai divaksin.

Rembang – Ratusan penyandang disabilitas mental di Panti Pangrukti Mulyo Rembang begitu ramah saat menyambut kedatangan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Rabu (21/7). Meski menyandang kelainan mental, namun banyak diantara mereka lancar saat diajak komunikasi.

Ganjar sengaja menengok penyandang disabilitas mental di tempat itu bersamaan dengan acara vaksinasi. Sebanyak 125 penghuni panti mendapat jatah vaksin dosis pertama.

“Namanya siapa pak? Ini kesini mau diapakan?,” tanya Ganjar.

“Nama saya Lasdi Habibi pak, asal Cirebon. Ini mau disuntik, suntik apa ya tadi, oh vaksin pak,” jawab salah satu penghuni panti.

Ganjar kemudian menanyakan buat apa disuntik vaksin. Lasdi menjawab divaksin biar sehat dan tidak kena virus Corona.

“Biar sehat to pak, biar nggak kena Corona,” katanya disambut tepuk tangan Ganjar dan tamu lainnya.

Selain dengan Lasdi, Ganjar juga mengajak ngobrol penghuni panti lainnya. Jawaban-jawaban lucu terjadi, karena memang kesehatan mental para penghuni panti belum pulih seutuhnya.

Seperti saat Ganjar bertanya pada antrian yang menunggu vaksin. Meski belum disuntik, beberapa langsung angkat tangan saat Ganjar bertanya siapa yang sudah disuntik.

“Saya pak, disuntik sininya,” jawab salah satu penghuni panti sambil memegang pantat.

Sontak saja jawaban itu membuat Ganjar tertawa. Ada juga kisah seorang penghuni yang dulunya adalah guru Kimia dari Jakarta. Meski jawabannya sedikit membingungkan, namun beberapa pertanyaan dari Ganjar dijawab dengan benar.

Saat Ganjar mengetahui ada salah satu penghuni yang pernah jadi guru Kimia, Ganjar menanyakan beberapa rumus Kimia. Ia menanyakan rumus Kimia dari air, dan dijawab dengan benar oleh penghuni panti itu.

“H2O pak, kalau rumus garam NaCL,” jawabnya. Jelas saja, Ganjar langsung mengacungkan jempol dan bertepuk tangan.

Menurut keterangan salah satu petugas panti, Waluyo, total ada 125 penyandang disabilitas mental yang dirawat di tempat itu. Semuanya menjadi sasaran vaksinasi, meskipun ada beberapa yang tidak disuntik hari ini.

“Karena ada yang sedang sakit, ada juga yang darahnya tinggi,” jelasnya.

Tak hanya dari Jawa Tengah, para penghuni panti di tempat itu juga berasal dari beberapa daerah. Ada dari Jawa Barat, Jakarta dan Jawa Timur. Ia juga mengatakan banyak diantara penghuni panti yang kesehatan mentalnya mulai memulih.

“Makanya saat diajak bicara pak Gubernur, ada yang nyambung. Karena sudah lama di sini dan kami kerjasama dengan RS Jiwa Surakarta untuk pemulihan,” ucapnya.

Ganjar sendiri mendukung upaya vaksinasi bagi penyandang disabilitas mental di Rembang ini. Menurutnya, mereka juga salah satu kelompok masyarakat yang harus dilindungi.

“Kami senang karena mereka yang berkebutuhan khusus di sini bisa mendapatkan akses vaksin. Kita harapkan mereka terlindungi. Maka seluruh kelompok elemen masyarakat sekarang bisa kita vaksin semuanya,” ucapnya.

Vaksinasi ini lanjut dia diharapkan bisa memproteksi mereka. Apapun kondisinya, mereka berhak untuk mendapatkan perlindungan.

“Dan kita mesti melindungi mereka. Kewajiban asasi mesti diberikan juga oleh kita, sehingga mereka bisa mendapatkan perlindungan. Kita tidak pernah tahu, apakah mereka akan tetap di sini atau nanti sembuh dan keluar. Kalau sudah divaksin, harapak kita mereka sudah terbentengi,” tegasnya.

Disinggung mengenai vaksinasi di Jawa Tengah, Ganjar mengatakan jika prosentase capaiannya masih minim. Hal itu dikarenakan kiriman vaksin dari pusat masih sedikit.

“Alhamdulillah Presiden sudah memberikan arahan, Menkes sudah bicara katanya Agustus kita dapat tambahan lebih banyak. Kita akan lakukan percepatan dibantu TNI/Polri. Harapan kami nanti tidak lagi sentral vaksin, tapi tersebar di seluruh desa atau Puskesmas agar lebih dekat dengan masyarakat,” pungkasnya. (Jyk)