fbpx

GANJAR DAN MAHASISWA ACEH INISIASI RAWAT MAKAM POCUT MEURAH INTAN DI BLORA

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan sejumlah Mahasiswa Aceh.

Semarang – Informasi bahwa makam pahlawan Pocut Meurah Intan yang tidak terawat dengan layak, terdengar sampai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dan ia bersama mahasiswa Aceh berinisiasi untuk merawat makam tersebut.

Ganjar teringat pejuang perempuan asal aceh tersebut ketika mengikuti upacara Sumpah Pemuda yang digelar oleh Forum Persaudaraan Antar Etnis Nusantara, Kamis (28/10). Sebab, nama asrama Aceh yang menjadi tempat upacara, juga diberi nama pahlawan berjuluk Singa Betina.

“Saya mendapat informasi bahwa Pocut Meurah Intan meninggal di Blora dan dimakamkan di sana. Ia dimakamkan di makam Desa Tegalsari Blora. Dan dari informasi yang saya dapat, makam Pocut Meurah Intan kurang terawat,” ucap ganjar.

Dalam waktu dekat Ganjar akan mengajak para Mahasiswa Aceh datang ke Blora untuk ziarah dan gotong-royong merawat makam Pocut Meurah Intan. Sangat disayangkan makam orang hebat tapi tidak terawat.

“Iya saya dengar informasi, ada pejuang perempuan dari Aceh yang dibuang sampai ke Blora dan meninggal di sana. Saya ingat beliau saat masuk ke sini, karena asrama mahasiswa Aceh ini dikasih nama beliau,” katanya.

Kemudian beberapa mahasiswa aceh ternyata ada yang sudah ke Blora melihat keadaan makam pahlawan perempuan tersebut. Rencana nantinya tidak hanya mahasiswa Aceh, Ganjar juga mengajak mahasiswa daerah lain yang ikut dalam forum tersebut membantu. Siapapun mereka, dari daerah manapun bisa bergabung dalam kegiatan itu, biar saling memiliki.

Ketua Ikatan Pelajar Aceh Semarang, Ahmad Jihan Muzakki merasa senang dan sudah tidak sabar ingin segera ke Blora. Ajakan Ganjar banyak mendapat apresiasi, bahkan dirinya berniat akan membangun makam Pocut Meurah Intan.

“Kami senang sekali diajak, pasti kami suport. Karena memang, kondisi makamnya tidak terawat, banyak daun-daun di atasnya. Tentu itu hal yang luar biasa bagi kami. Pak Ganjar bukan orang Aceh, tapi mau untuk merawat makam pahlawan Indonesia, khususnya pahlawan dari Aceh,” jelasnya.

Pocut Meurah Intan adalah pejuang perempuan dari aceh. Ia dibuang ke Blora Jateng oleh Belanda pada tahun 1905. Di sana, Pocut Meurah Intan dikenal masyarakat dengan nama Mbah Tjut. Karena keberaniannya, oleh Belanda ia dijuluki Singa Betina.

Pocut Meurah Intan meninggal di usia sekitar 105 tahun. Ia dimakamkan di tempat pemakaman umum Desa Tegalsari Kecamatan Blora Kabupaten Blora pada 1937. (jam).