Semarang– Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo lakukan sidak setelah adanya satu penumpang yang positif Covid-19 tetap dapat terbang dari Bandara Ahmad Yani, Semarang menuju Bandara Iskandar Pangkalan Bun, Kalteng. Kamis (06/05).
Kepada petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang ada di bandara, Ganjar mempertanyakan kronologi penumpang yang positif Covid tersebut. Tampak sejumlah petugas kebingungan dengan kedatangan Ganjar yang mendadak itu.
“Itu kemarin yang kasus positif bagaimana, proses validasinya seperti apa. Kenapa sampai nggak ketahuan kalau dia positif, padahal kalau mau naik kan harus menunjukkan surat itu,” tanya Ganjar.
Salah seorang petugas mencoba menyampaikan kepada Ganjar tentang alasan dan penanganan terhadap penumpang yang diketahui positif Covid tersebut. Pihaknya bahkan sudah memberikan tanda dengan cara melingkari kartu positifnya itu.
“Setelah ketahuan positif, kami beri tanda di surat keterangan kesehatannya. Setelah itu, kami sarankan penumpang isolasi mandiri pak,” jelas salah satu petugas KKP, Hevny.
Mendengar jawaban tersebut, pria berambut putih tersebut menyatakan jika SOP yang dilakukan petugas KKP tersebut salah. Harusnya saat ada penumpang ketahuan positif Covid-19, penumpang itu harus ditahan di tempat itu dan tidak boleh kemana-mana.
“Ini kan berarti dibiarkan. Ada SOP yang menurut saya keliru dan saya minta diperbaiki. Jangan sampai terulang lagi. Begitu ada penumpang yang positif, secara prosedur mesti auto cancel untuk proses berikutnya, ternyata ini tidak,” tegas Ganjar.
Pihak bandara dan KKP lanjut Ganjar harus segera melakukan evaluasi. Tidak boleh kejadian serupa terulang karena membahayakan.
“KKP harus berada di garda terdepan untuk melakukan checking kesehatan. Kalau negatif silahkan ke tahap selanjutnya, kalau positif pastikan tidak bisa kemana-mana,” pungkasnya.
Sementara itu, GM Angkasa Pura 1 Hardi Ariyanto segera melakukan rapat terkait kejadian yang baru saja terjadi tersebut.
“Kami hari ini rapat untuk mengevaluasi kejadian itu. Kami siap memperbaiki SOP agar kasus serupa tidak kembali terjadi,” ungkapnya. (Jyk)