fbpx

HABIS DIJAMAS SEMUA KERIS JADI BERDIRI

Penjamasan Keris di Paguyuban Tosan Aji Ronggolawe Beganjing Japah.

Japah – Sepanjang bulan Suro, banyak pemilik keris yang melakukan penjamasan. Demikian pula yang dilakukan oleh para pemilik keris yang tergabung dalam Paguyuban Tosan Aji Ronggolawe di Desa Beganjing Japah.

 

Penjamasan Keris di Paguyuban Tosan Aji Ronggolawe Beganjing Japah.

 

“Bulan Suro adalah bulan paling sakral menurut budaya Jawa. Menjamas Tosan Aji (Keris, Tombak dan sejenisnya) di bulan ini tidak hanya untuk mensucikan Tosan Aji semata. Tetapi juga sebagai wujud memelihara ikatan batin antara Tosan Aji dan pemiliknya, serta melatih pemilik Tosan Aji untuk selalu mawas diri, eling lan waspada,” jelas Muhammad Jamaluddin Malik, Ketua Paguyuban Tosan Aji Ronggolawe Beganjing Japah, Kamis (05/10).

Gus Jamal, sapaan akrab Muhammad Jamaluddin Malik yang juga pengasuh Pesantren Al Muslim Beganjing Japah mengatakan ada belasan keris milik anggota paguyuban dan warga setempat yang dijamas di kediamannya.

Macem-macem keris yang dijamas, diantaranya Kyai Brojol, Tumbak Majapahitan Mataraman, Pusoko Tindhih Kabudan,Pusoko Godhong Pring, Pusoko Kembang Kanthil, Ki Jalak Laring dan banyak lagi,” lanjutnya.

Fenomena menarik yang terjadi setelah dijamas adalah keris dan mata tombak tersebut banyak yang bisa berdiri. Meski berbau mistis, bagi Gus Jamal hal itu sangat wajar dan bisa dikaji secara ilmiah.

“Menurut orang awam yang paling aneh itu setelah pusaka dibersihkan dengan air kelapa dan bunga, keris jadi berdiri. sebelumnya keris diwarangi  dikasih arsenik lalu seperti ada energi yang saling tarik-menarik lalu semua keris berdiri tanpa bantuan apapun. Itu yang membuat takjub bagi orang awam, padahal ilmiah banget itu,” terangnya.

Gus Jamal menambahkan, di Bulan Suro ini salah satu agenda Paguyuban Tosan Aji Ronggolawe adalah menghadiri pertemuan Paguyuban Tosan Aji Nusantara di Bandung. Pertemuan ini telah berlangsung kemarin malam (04/10)  dan selesai sore ini.

“Perwakilan kita yang datang ke Bandung Gus Mamdluhin cicit Mbah Abul Fadlol Senori Tuban, soalnya saya masih sibuk dengan agenda pondok,” pungkasnya.

Reporter : Puguh Nurdiansyah