fbpx

HAMA WERENG ANCAM TURUNKAN HASIL PANEN PETANI DI BLORA

HAMA WERENG ANCAM TURUNKAN HASIL PANEN PETANI DI BLORA
Hama wereng muncul menyerang tanaman padi di wilayah kecamatan Kunduran, Ngawen, Banjarejo dan sekitarnya. Foto : Bloranews

Blora – Sejumlah kecamatan di Kabupaten Blora, akan segera panen raya musim tanam kedua. Namun di beberapa kecamatan diperkirakan tidak mendapatkan hasil panen yang maksimal, dikarenakan serangan hama wereng yang muncul menyerang tanaman padi. beberapa kecamatan antara lain kecamatan Kunduran, Ngawen dan Banjarejo. 

Di Desa Sumberrejo Kecamatan Ngawen, petani mengeluhkan kembalinya hama wereng ini. Pasalnya tanaman padi di wilayah desa tersebut, di serang hama weteng coklat sejak seminggu yag lalu. Sebagian besar diantaranya di serang hama yang mematikan tanaman padi tersebut.

Petani desa setempat, Sumarjo mengatakan bahwa dirinya sudah melakukan penanganan dengan penyemprotan pestisida pada tanaman padinya tiga hari setelah diketahui.

“Ini sudah seminggu. Setelah disemprot werengnya hilang, tapi nanti muncul lagi werengnya. Warna hijau dan coklat, bergerombol di pangkal pohon,” terang Sumarjo, Selasa (2/5/2017).

Hama tersebut menyerang dengan cepat, tanaman padi menguning dari pangkal pohon, tidak sampai 3 hari tanaman bisa membusuk dan mati. Kemungkinan banyak petani akan merugi jika hasil panen kedua ini tidak seperti yang diharapkan. “Kalau hasil panen jatuh, ya petani rugi. Sedangkan rata-rata petani disini untuk tanam padi modalnya hutang dari Bank. Kan jadi rugi dua kali lipat,” imbuhnya.

Hal senada juga disampaikan Fuad, petani asal Desa Balong, Kunduran. Dirinya menyebutkan membeli pestisida merek tertentu yang cukup mahal untuk mengatasi hama wereng. “Disini petani sampe beli obatnya 170.000 untuk menyemprot wereng. Memang langsung mati hamanya, tapi nanti muncul lagi,” ujarnya.

Menurutnya, kemunculan hama wereng ini dipengaruhi cuaca yang tidak menentu. Juga perlunya pengendalian secara serentak untuk segera dilakukan. “Serangan hama wereng pada saat cuaca lembab. Kalau tidak ditangani segera secara seretak, hasil panenan kedua tahun ini bisa merosot,” pungkasnya.

Reporter : Ngatono