Ngawen – Harga alat pertanian tradisional seperti sabit, cangkul maupun parang di Desa Bandungrojo Kecamatan Ngawen tak sampai Rp 100 ribu per buahnya. Desa Bandungrojo dikenal sebagai desa sentra industri alat pertanian di Kabupaten Blora.

Desa Bandungrojo Kecamatan Ngawen dikenal sebagai sentra pembuatan alat pertanian tradisional, Selasa (10/07).
“Satu buah golok dijual Rp 35.000 sampai Rp 45.000, arit (sabit) Rp 40.000 sampai Rp 55.000 dan cangkul Rp 50.000 sampai Rp 75.000,” jelas Pardi (42) seorang pengrajin alat pertanian di Bandungrojo, Selasa (10/07).
Menurut Pardi, industri alat pertanian di Desa Bandungrojo Kecamatan Ngawen dimulai sejak era ’60-an. Mulanya, tidak banyak orang yang menguasai teknik pembuatan alat pertanian tradisional ini.
“Zaman dahulu dalam pembakaran besi menggunakan alat manual yang namanya sruling. akibat modernisasi, menjadikan blower sebagai alat otomatis pengganti sruling,” lanjutnya.
Seorang pengrajin di Bandungrojo biasanya dapat menghasilkan lima puluh buah sabit, tiga puluh buah cangkul dan puluhan alat tradisional lainnya.
Menurut Pardi, musim kemarau seperti saat ini, merupakan waktu yang tepat untuk mulai memproduksi alat pertanian tradisional. Hal ini terlihat dari banyaknya pesanan sabit, parang, golok, dan cangkul yang diterimanya.
Reporter : Muharor / Ika
Related Posts
ALTERNATIF KELANGKAAN PUPUK, ROJO KOYO MANUNGGAL KENALKAN PUPUK ORGANIK
HARGA GABAH ANJLOK, DPRD BLORA DORONG PEMKAB AKTIFKAN SRG
HARGA GABAH PETANI DI BLORA ANJLOK, BEGINI KATA BULOG
BUPATI SAMPAIKAN BEBAN TERBERAT PEMBANGUNAN BENDUNG GERAK KARANGNONGKO
PETANI BLORA REMUK, HARGA GABAH ANJLOK
ANTISIPASI GAGAL PANEN, DINAS PERTANIAN BLORA DORONG PETANI IKUT AUTP
SENTANI DISKUSIKAN PERSOALAN PUPUK BERSUBSIDI DI BLORA
No Responses