Blora – Satuan Polisi Pamong Praja Blora mencatat, di tahun ini telah terjadi kebakaran sebanyak 42 kebakaran, angka tersebut menurun jika dibandingkan 2019 yang mencapai 90 kejadian.

Kebakaran di sumber Kradenan beberapa waktu lalu.
Pujo Catur Santoso, Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan Masyarakat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Blora mengungkapkan, kejadian kebakaran tidak di musim kemarau saja, musim penghujan pun tetap berpotensi terjadi kebakaran.
”Januari dan Februari masing-masing dua kali. Maret empat kali, April sekali, dan Mei dua kali,” tuturnya kemarin.
Sementara, pada Juni 5 kejadian, Juli ada 4, Agustus ada 8, September 6, Oktober 6, dan November 4.
”Kemudian,kebakaran lahan ada enam kali laporan,” jelasnya.
Kebakaran terjadi hampir di seluruh kecamatan di Blora kecuali 3 kecamatan yaitu Kedungtuban, Sambong dan Jati.
Catur menambahkan, kelalaian pemilik rumah menjadi penyebab utama, Seperti lupa mematikan tungku masak dan lupa mematikan perapian kandang.
”Juga korsleting listrik. ini paling banyak di toko atau ruko,” bebernya.
Pada tahun depan pihaknya tetap berencana menamabah armada pemadam yang akan ditempatkan di Kecamatan Ngawen dan Randublagung.
”Nanti bakal ditempatkan di Kecamatan Randublatung dan Ngawen. Untuk tambahnya damkar ini bukan karena tingginya angka kejadian kebakaran, tetapi tambahnya damkar untuk penanganan kebakaran di wilayah yang jauh dari kota,” pungkasnya. (Spt)
Related Posts
KONSLETING LISTRIK, SATU RUMAH DI JEPANGREJO HABIS TERBAKAR
KEMBALI TERJADI, KEBAKARAN DI JIKEN HABISKAN SELURUH ISI RUMAH
AKIBAT API BEDIANG, 2 RUMAH WARGA DI KRADENAN LUDES TERBAKAR
DIDUGA KORSLETING LISTRIK, SATU RUKO DI CEPU TERBAKAR
LANTARAN MEMATIKAN API TAK SEMPURNA, SATU RUMAH DI KUNDURAN LUDES
6 RUMAH DI BOTORECO LUDES DILALAP SI JAGO MERAH
SATU RUKO SEMBAKO DI PASAR PELEM LUDES TERBAKAR
No Responses