fbpx

HOME VISIT, CARA GURU SMPN 2 BANJAREJO BANGUN KOMUNIKASI DENGAN SISWA DAN ORANG TUA

Kepala SMPN 2 Banjarejo, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, Suharyadi

Blora, BLORANEWS – Kepala SMPN 2 Banjarejo, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, Suharyadi, mengatakan para guru di sekolah setempat aktif dan rajin melakukan home visit ke rumah siswa.

Home visit (kunjungan rumah) itu dilakukan secara aktif dan rajin adalah salah satu cara untuk menjalin komunikasi antara orangtua, siswa dan guru sehingga komunikasi terbangun dengan baik dan harmonis.

“Kami sangat mengapresiasi positif untuk rekan-rekan guru SMPN 2 Banjarejo yang sangat aktif dan rajin melakukan home visit,” kata Suharyadi, di ruang kerjanya, Sabtu (4/11/2023).

Home visit itu dilakukan sebagai upaya agar anak tidak bolos sekolah dengan alasan yang kurang tepat atau hal lainnya sehingga anak tidak masuk ke sekolah. Karena pihaknya menyadari, bahwa wilayah SMPN 2 Banjarejo berada di pinggiran dengan sejumlah dugaan yang menyebabkan anak tidak masuk sekolah.

“Jadi target kami, anak-anak mau bersekolah itu bagi kami sudah luar biasa,” ucapnya.

Dikatakannya, setiap pagi setelah menggelar doa bersama, kemudian para guru menyampaikan laporan terkait siswa yang tidak masuk sekolah, terlebih tanpa izin.

“Kalau diketahui ada siswa yang tidak masuk sekolah apalagi tanpa izin, maka para guru langsung melakukan home visit,” terangnya.

Suharyadi menyebut, ada sejumlah siswa pamitnya ke sekolah, berangkat dari rumah berseragam, tetapi tidak ada di sekolah, malah nongkrong di warung kopi.

“Ini sangat memprihatinkan. Sehingga home visit menjadi cara para guru untuk mencari solusi, membangun komunikasi dengan orang tua, supaya siswa itu mau masuk sekolah dan tidak mengulangi lagi,” tuturnya.

Meski demikian, kendati sudah dilakukan home visit, kata Suharyadi, tidak menutup kemungkinan siswa itu mengulangi lagi.

“Meski sudah dilakukan home visit, ada yang tidak jera, mengulang tidak masuk sekolah lagi. Maka para guru kembali melakukan kunjungan rumah. Kalau sudah beberapa kali masih mengulangi lagi, maka kami melakukan pembinaan khusus, mereka diminta membuat surat pernyataan. Tujuan kami baik, agar anak masuk sekolah dan belajar dengan baik,” ungkapnya.

SMPN 2 Banjarejo, kata Suharyadi, memiliki 199 siswa dengan delapan rombel. “Dulu pernah 12 rombel,” ucapnya.

Di sisi lain, pihaknya juga mengedukasi siswa khusunya perempuan, untuk mencegah pernikahan usia dini.

“Perlindungan anak menjadi tanggung jawab kita bersama termasuk anak itu sendiri. Maka kami memulai dengan memberikan pemahaman kepada anak bahwa mereka dapat menjadi pelindung bagi diri sendiri dan sekitar mereka utamanya dari pelanggaran hak anak termasuk perkawinan anak,” terangnya. (DINKOMINFO BLORA)